TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan warga memadati Istana Merdeka, Jakarta Pusat untuk menghadiri open house yang digelar Presiden RI Joko Widodo di hari pertama lebaran atau Idul Fitri 1440 H, Rabu (6/5/2019).
Pada pagi hari, mereka berkumpul di Jalan Silang Monas Barat Daya untuk bersama-sama diberangkatkan ke istana menggunakan bus yang disediakan Sekretariat Negara.
Di titik kumpul itu, panitia mengumumkan bahwa bagi warga yang hendak menemui Jokowi tidak diperbolehkan membawa tas hingga telepon genggam.
"Bapak ibu, mohon tas dan HP-nya dititipkan di tempat yang sudah disediakan. Sekali lagi tidak boleh bawa HP ya," teriak seorang petugas di Monas.
Pantauan Tribunnews.com, open house bagi masyarakat umum dimulai sekira pukul 10.00 WIB.
Baca: Tiba di Makam Ani Yudhoyono, SBY Ucapkan Permohonan Maaf Kepada Peziarah
Sebelumnya, para pejabat negara hingga duta besar negara sahabat sudah bersilaturahmi ke Jokowi terlebih dahulu.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menjelaskan, alasan warga dilarang membawa HP dan tas agar mempercepat alur antrean saat bersalaman dengan Jokowi.
Rencananya, open house ini digelar hingga pukul 12.00 WIB saja.
"jika membawa telepon genggam, tentunya ingin berswafoto dan berakibat melambatnya pergerakan tamu yang akan bersalaman dengan Presiden Jokowi," kata Bey.
Meski begitu, warga tak perlu khawatir kehilangan momen dengan orang nomor satu di RI itu.
Sebab panitia menyediakan foto berukuran 5R saat bersalaman dengan Jokowi untuk dibawa pulang.
"Hasil foto berukuran 5R tersebut nantinya bisa diambil segera saat masyarakat meninggalkan lingkungan Istana Kepresidenan," pungkasnya.