“Tahun 2019 merupakan suatu pembuktian bahwa pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota," katanya.
"Terbukti, perjalanan mudik tahun ini dari jakarta ke semarang 6 jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam," tutur Budi Karya Sumadi.
"Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar,” sambungnya.
Tidak hanya melalui segi infrastruktur, keberhasilan penyelenggaraan mudik tahun ini juga merupakan kerja sama yang baik antar-stakeholder.
“Saya mengapresiasi kerja sama pemerintah pusat dengan Polri, pemda yang turut membantu kelancaran mudik," ucapnya.
"Mereka bekerja dengan baik seperti tidak terjadi kemacetan di pasar tumpah, bahkan wilayah Nagrek yang biasanya macet, kemarin ini lancar,” papar Budi Karya Sumadi.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga mengimbau pemudik untuk kembali ke Jakarta pada tanggal 6 atau 7 Juni.
“Puncak arus balik diprediksi pada tanggal 8 dan 9 Juni, karenanya saya menganjurkan para pemudik untuk kembali ke Jakarta tanggal 6 atau 7 Juni,” imbau Menhub.
Angka kecelakaan Turun Drastis
Angka kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan sekitar 60 persen pada arus mudik tahun 2019.
Angka ini cukup menggembirakan, mengingat aspek keselamatan dapat ditingkatkan dalam perjalanan mudik 2019.
“Ada suatu data yang signifikan, yaitu angka kecelakaan menurun drastis mencapai 60 persen dibandingkan tahun lalu," ungkapnya.
"Artinya isu-isu yang telah kita upayakan agar mudik berjalan lancar dan safety itu berhasil,” imbuh Budi Karya Sumadi.
Ia menambahkan, pengaturan di jalan tol, pengurangan motor melalui mudik gratis serta kegiatan pengecekan atau ramp check pada bus-bus, turut serta mengurangi kecelakaan di jalan.