"Saat ditangkap, saya membawa satu pucuk senjata jenis revolver kaliber 38 magnum dengan amunisi 100 butir," katanya.
HK juga bilang, senjata itu dibawanya ke lokasi demo.
Tujuannya, apabila menemukan massa tandingan dan membahayakan anak buahnya, ia harus bertanggungjawab untuk mengamankan seluruh anak buahnya.
"Dan tanggal 21 itu adalah aksi pemanasan demo di KPU. Karena massa belum ramai, saya segera kembali ke pangkalan di Jalan Proklamasi nomor 36."
"Adapun senjata yang saya miliki, saya dapatkan dari seorang ibu-ibu, yang kebetulan juga masih keluarga besar TNI."
"Seharga, saya ganti atau bawa dengan jaminan uang untuk beliau Rp 50 juta," kata dia.
Untuk pembagian senjata, HK memberikan senjata jenis mayer kaliber 22 pada Armi yang merupakan ajudan sekaligus driver Kivlan Zen.
Sementara untuk ladies gun kaliber 22, ia berikan pada Udin untuk menjadi alat pengaman pribadi selama menjalankan tugas, pemantauan.
"Adapun TO (target operasi) yang diberikan oleh Bapak Kivlan Zen kepada saya adalah Bapak Wiranto dan Bapak Luhut," kata HK.
2. TJ
Dalam pengakuannya, TJ mendapat perintah dari Kivlan Zen melalui Iwan/HK untuk menjadi eksekutor penembakan target.
Nama yang disasar adalah Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.
"Saya diberikan uang tunai total Rp 55 juta dari Pak Kivlan Zen melalui Iwan."
"Kemudian rencaa penembakan dengan senjata laras panjang kaliber amunisi 22 dan laras pendek."