Najwa menyayangkan soal skandal yang bersangkutan dengan Setya Novanto tidak pernah dituntaskan dengan baik oleh Lembaga Pemasyarakatan.
"Berbagai skandal yang menyangkut Setya Novanto tidak pernah dituntaskan oleh aparat di Lembaga Pemasyarakatan. Sel palsu Setnov yang terungkap secara kasat mata di Mata Najwa pun tidak membuat LP berbenah diri. Hanya selang belasan hari stlh "penggerebekan" Mata Najwa itu, Setnov kembali nyaman di sel istimewanya. Skandal demi skandal ini terhenti sekedar menjadi pemberitaan dan hujatan di media sosial," lanjut caption postingan @najwahihab.
Bahkan Najwa menilai jika drama baru Setya Novanti dipindahkan ke LP Gunung Sindur justru muncul kecurigaan yang membahayakan.
Menurut Najwa, babak baru ini bertujuan untuk membuat gerak SetNov semakin bebas dan jauh dari pemantauan publik.
"Drama terkini Setya Novanto yang membuatnya dipindahkan ke LP Gunung Sindur ini justru membuka kecurigaan lain. Bahwa ini babak baru dengan skenario yang bertujuan membuat gerak Papa Setnov semakin bebas karena jauh dari pemantuan publik. Agar kita lupa dan semakin tidak peduli. Agar kita menyerah lelah karena toh ini bukan urusan kita. Karena ini "biasa saja". Dan teman2, itulah yang berbahaya," lanjut akun @najwashihab.
Pada akhir caption tersebut, Nana menegaskan jika kejahatan dianggap sebagai hal yang wajar akan menjadi hal yang membahayakan.
"Ketika kejahatan kita anggap sebagai kewajaran. Ketika penyelewengan yang berulang akhirnya kita lihat sebagai normalitas. Ketika pelanggaran kolektif menjadi terlembagakan dan termaklumkan.
Sekali lagi. Berbahaya," pungkas caption akun @najwashihab.
Diberitakan sebelumnya, Setya Novanto tiba di Lapas Gunung Sindur Bogor pada Sabtu (15/6/2019) dini hari setelah dipindah dari Lapas Sukamiskin Bandung, Jumat (14/6/2019).
Terpidana kasus korupsi ini dipindah lantaran tertangkap basah pelesiran di sebuah toko bangunan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Mengutip Kompas.com, Setnov ditempatkan di ruang isolasi terlebih dulu saat tiba di Lapas Gunung Sindur. (*)
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)