Sementara, pasca pemilu dan kerusuhan 21-22 Mei 2019, angkanya naik menjadi 38 persen responden yang merasa takut.
Survei mengenai opini publik ini dilakukan pada 20 Mei-1 Juni 2019. Pendanaan survei ini dibiayai sendiri oleh SMRC.
SMRC melibatkan 1.078 responden yang dipilih secara acak. Responden adalah penduduk Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum.
Pengambilan data dilakukan wawacara tatap muka secara langsung oleh pewawancara yang sudah terlatih.
Adapun, margin of error dalam penelitian ini sebesar lebih kurang 3,05 persen
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tren Takut Bicara Politik dan Penangkapan Semena-mena Meningkat Pasca Kerusuhan 22 Mei"
Penulis : Abba Gabrillin
Baca: Polemik Tradisi Balon Udara
Baca: Nestapa Asisten Rumah Tangga Tewas Ditangan Majikan
Baca: Survey SMRC Mayoritas Warga Anggap Pemilu 2019 Berlangsung Jurdil
Baca: Seorang Pencuri Besi Tewas Dikeroyok 2 Penjaga Proyek Kereta Api Cepat di Bekasi