TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) mendorong adanya silaturahmi dan rekonsiliasi nasional.
Terlebih lagi saat ini masih dalam momen Idul Fitri dimana saat yang tepat untuk merajut kembali tali silaturahmi dan persaudaraan.
“Perbedaan pilihan politik itu wajar, tapi jangan diperuncing yang bisa mengganggu ukhuwah kita. Suasana Idul Fitri adalah momen yang tepat untuk memperbaiki ukhuwah kita. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, kami mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua elemen untuk menyuarakan pentingnya silaturahmi nasional dan rekonsiliasi sesama anak bangsa," ujar Gus Sholah dalam pernyataannya kepada Tribunnews, Senin (17/6/2019).
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari ini mengaku merasa prihatin dengan adanya polarisasi di masyarakat, yang bahkan membelah publik sampai ke tataran terbawah.
“Kita semua menyadari bahwa pada saat ini ukhuwah insaniyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah Islamiyah kita tengah mengalami gangguan serius sebagai dampak negatif pemilihan umum. Kita merasa prihatin melihat kenyataan itu,” ujar Gus Sholah.
Baca: BPN Minta LPSK Lindungi Saksi, TKN Singgung Kasus Kotawaringin: Awas Rekayasa
Oleh karena itu, sambung Gus Sholah, semua elemen bangsa berkewajiban memulihkan kembali persaudaraan kita.
“Ini sesuai perintah Alquran," ujarnya.
Terkait proses penyelesaian sengketa pemilihan presiden, Gus Sholah meminta semua pihak untuk percaya sepenuhnya kepada Mahkamah Konstitusi (MK).
"Semua pihak harus menghormati dan patuh kepada keputusan para hakim konstitusi,” pungkasnya.(Willy Widianto)