TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi dosen penguji skripsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).
Perasaan sang mahasiswa saat menjalani ujian skripsi dengan penguji Menkeu Sri Mulyani tersebut menjadi sorotan netizen.
Bagaimana tidak? Ujian skripsi saja sudah menjadi momen yang sangat mendebarkan terlepas dari siapa dosen pengujinya, terlebih kini yang menjadi pengujinya adalah menteri keuangan terbaik se-Asia Pasifik.
Seorang mahasiswa UI, Khaira Abdillah ungkapkan ketegangannya saat ujian skripsi dengan dosen penguji Sri Mulyani, fotonya diunggah sang Menkeu.
Baca: TEGANG! Curhat Mahasiswi UI Hadapi Ujian Skripsi, Dosen Pengujinya Sekaliber Menkeu Sri Mulyani !
Baca: Cerita Rocky Gerung Saat Jadi Dosen Pembimbing Skripsi Dian Sastro
Mahasiswi Universitas Indonesia / UI Khaira Abdillah yang selama ini lebih sering melihat wajah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di layar televisi, tak menyangka, suatu saat akan berhadapan langsung!
Dan tak main-main. Itu terjadi saat dia menghadapi ujian skripsi di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Kamis 20 Juni 2019.
Karena itu, tegang dia rasakan saat dia kebagian dosen penguji yang bukan sembarang dosen.
Bayangkan! Seorang Sri Mulyani Indrawati.
Bukan hanya seorang menteri keuangan sejak Presiden SBY sampai Presiden Jokowi, juga mantan direktur lembaga keuangan dunia, International Monetary Fund / IMF.
Karena itu, Khaira Abdillah menuturkan betapa tegang menghadapi detik-detik ujian skripsi dengan dosen penguji Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Baca: 10 Cara Brilian Hadapi Pertanyaan Dosen Saat Sidang Ujian Skripsi, Biar Nggak Mati Kutu!
Baca: Sutopo Purwo Nugroho Cuitkan Soal Kesulitan Selesaikan Skripsi, Motivasi Segera Lulus Kuliah
Ya, siapa yang tak mengenal Sri Mulyani Indrawati, salah satu wanita hebat Indonesia.
Saat ini Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia.
Sosok ini juga dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.
Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007 seperti dikutip dari Wikipedia.