TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik, Leo Agustino memuji sikap negarawan Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi), ketika mengajak rivalnya di Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun bangsa ini.
"Saya kira ajakan tersebut merupakan ekspresi kepala negara yang tulus membangun negeri," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Senin (1/7/2019).
Sikap politik yang ditunjukkan Jokowi tersebut, menurut dia, akan menjadi teladan baik bagi bangsa ini.
"Jokowi, saya menilai, tidak pernah punya dendam politik apa pun pada Prabowo sehingga tidak berniat meminggirkannya dalam kancah politik nasional — dalam hal ini untuk membangun bangsa secara bersama-sama," jelas Leo Agustino.
Oleh karena tidak pernah punya perasaan negatif atas kontestasi Pilpres 2019 yang lalu, maka pasca kompetisi 17 April lalu, Jokowi tidak pernah merasa Prabowo sebagai lawan yang benar-benar harus “dikalahkan.”
Sebaliknya, dia berpandangan, Jokowi melihat potensi yang besar pada diri Prabowo dan Sandi untuk membangun negeri ini.
"Karena Jokowi menyadari tidak mungkin dilakukan oleh Jokowi-KH Maruf Amin dan partai koalisinya saja.
Negara ini perlu dibangun bersama-sama, bahu membahu, tanpa harus melihat latar belakang partai, golongan, agama, ras, maupun suku," tegasnya.
Bangsa ini adalah bangsa yang besar yang harus dipikirkan secara besar pula. Pikiran kerdil, picik, dendam, dan pikiran negatif lain tidak akan membawa negara ini ke mana-mana.
Baca: Malam Ini, 42 Advokat Pasangan Capres 01 Akan Temui Jokowi
Sebab itulah, dia menilai ajakan Jokowi adalah ajakan seorang negarawan yang tidak lagi melihat kekuasaan yang ada di tangannya sebagai instrumen bagi kepentingan pribadi, kelompok, partai, atau lainnya.
"Tapi melihat kekuasaan yang dimilikinya sebagai otoritas dan wewenang untuk membangun negeri ini ke arah yang lebih maju lagi," jelasnya.
Jokowi Ajak Prabowo-Sandiaga Membangun Bangsa
Presiden terpilih Jokowi mengajak Prabowo-Sandiaga untuk bersama-sama membangun bangsa.
Sebab, menurut Jokowi, Indonesia adalah negara besar yang tidak bisa dibangun hanya dengan satu dua orang saja.
Pernyataan ini disampaikan dalam pidato Jokowi di rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2019.