Hal serupa juga terjadi di Pulau Jawa dan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan bagian Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian Selatan, Maluku, dan Papua bagian Selatan.
Dikatakan Herizal, musim kemarau tidak berarti tidak ada hujan sama sekali.
"Beberapa daerah diprediksi masih berpeluang mendapatkan curah hujan," kata dia.
Potensi curah hujan tinggi diindikasikan terjadi di sejumlah wilayah, antara lain:
• Sulawesi Tengah (Morowali, Banggai, dan Tojounauna)
• Papua (Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat, Mimika, Jayawijaya, Nabire, dan Paniai)
Di daerah tersebut, diperkirakan curah hujan terjadi lebih dari 200 mm dalam 10 hari dengan peluang lebih 70 persen.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.
Selain itu, adanya pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih) dan peningkatan potensi kemudahan terjadinya kebakaran.
"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi, yaitu melalui situs resmi BMKG, media sosial BMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," pungkas akun BMKG.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)