"Nah inilah pihak ketiga yang masih saja di medsos, di media, di mana-mana yang terus mengkompori."
Pembawa acara kembali meminta nama dari pihak yang dimaksud oleh Arief Puyuono.
"Ya pokoknya ada. Ya ada saya enggak bisa sebutkan di sini. Tapi saya sudah mendapatkan nama-nama dan tokoh tersebut yang tidak menginginkan terjadinya rekonsiliasi. Ya terjadinya sebuah persatuan Indonesia ini," papar Arief Poyuono.
Arief Puyuono kembali ditanyakan di kubu mana pihak yang di maksud dirinya.
Ia mengatakan baik di kubu Jokowi maupun Prabowo, pihak yang ingin memecah belah ada.
"Ya di kedua belah pihak lah, tapi kan saya tidak ingin mengatakan, tapi saya dengan ini sudah mendapatkan beberapa nama-nama yang ingin mengacaukan terus," kata Arief.
Berkilah berulang kali saat ditanyai nama, Arief mengaku akan ada konsekuensi apabila menyebut nama pihak yang dimaksud.
"Pasti ada (konsekuensi) kalau saya mengatakan, jadi mending saya akan sampaikan kepada Prabowo bahwa pihak inilah yang selalu mengacaukan Indonesia dan juga akan saya sampaikan ke Mas Jokowi juga," ujarnya.
Pembawa acara juga mempertanyakan apakah pihak yang dimaksud sama dengan pihak yang pernah disebutkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ya salah satunya mereka, tapi Pak SBY juga tidak mau menyebutkan nama, artinya tokoh inilah yang sebenarnya terus menginginkan perpecahan terhadap Pak Prabowo dan Pak Jokowi," pungkas Arief.
Komentar JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan rekonsiliasi antara Joko Widodo dan Parbowo Subianto pascapemilu merupakan kewajiban yang harus dilakukan, bukan hanya sebuah imbauan.
"Ya itu (rekonsiliasi) bukan hanya imbauan, tapi itu juga kewajiban kita semua untuk bersatu, rekonsilisasi itu bermakna bersatu," ujar dia yang ditemui di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
Hal itu untuk membuat pemerintahan berjalan ideal ke depan, di mana oposisi berhak mengkritisi pemerintah, tetapi persatuan antar elite oposisi dan koalisi menjadi mutlak.