TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hanya melempar senyum saat ditanya perihal kesiapannya untuk menjabat sebagai menteri kembali di kabinet Jokowi-Maruf Amin periode 2019-2014.
Susi Pudjiastuti yang mengenakan pakaian hitam dibalut selendang merah bermotif hanya melempar senyum sembari bergegas menuju lift di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
"Bu, siap enggak bu kalau ditunjuk jadi Menteri (red- Kelautan dan Perikanan) lagi?" tanya awak media.
"Yang nyuruh siapa. Ha-ha-ha..," jawab Susi lalu melempar canda dan senyum.
Baca: Heboh Calon Menteri Muda Jokowi, Ini 4 Menteri Muda dari Berbagai Negara, Tampan Cantik Pintar!
Menteri nyentrik di Kabinet Kerja Jokowi-JK ini pun mengaku tak akan membuat gebrakan besar terkait sisa masa jabatannya sebagai Menteri KKP.
Namun, ia menegaskan akan siap kerja keras hingga masa jabatannya berakhir pada Oktober 2019 mendatang.
Hal yang akan dilakukannya yakni meningkatan eksport hasil laut Indonesia.
"Ekspor, kita akan tingkatkan ekspor," jelas Susi.
10.000 kapal asing
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan sebanyak 10.000 kapal asing yang selama ini melakukan ilegal fishing atau mencuri ikan telah angkat kaki dari perairan Indonesia.
Menurut Susi, hal itu disebabkan adanya kebijakan pemerintah Indonesia yang secara tegas menindak kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Hal itu disampaikan Susi saat menyampaikan ekspose pencapaian program KKP 'kinerja semester 1 tahun 2019' di Graha Bina Bahari, Kantor KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
“Jadi hilangnya 10.000 kapal asing justru malah menaikkan pendapatan kita,” ujar Susi Pudjiastuti.
Susi mengatakan, sebelum dilakukan penindakan penangkapan kapal asing, kondisi perekonomian nelayan menurun drastis.
Sebab, para nelayan kalah saing dalam menangkap ikan dengan kapal-kapal asing.
"Kapalnya luar biasa besar yang akhirnya menghabiskan sumber daya laut kita,” jelas Susi.
Ia pun membantah, jika kebijakannya yang menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di Indonesia tak memiliki dampak terhadap kesejahteraan nelayan.
“Jadi tidak ada yang bilang penertiban illegal fisihing membuat mundur atau stagnan dari ekonomi perikanan. Tidak, malah justru luar biasa lebih baik,” kata Susi.
Susi menjabarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pertumbuhan PDB perikanan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Ia mencontohkan bagaimana PDB Perikanan mengalami kenaikan pada triwulan 1-2018 dan meningkat kembali pada triwulan 1-2019.
"Nilai PDB Perikanan mengalami kenaikan dari Rp 58,97 triliun pada TW I-2018 menjadi Rp 62,31 triliun pada TW I-2019," jelas Susi.
Baca: Fakta-fakta tentang KTP Prabowo-Sandi yang Bikin Elite Gerindra Mengancam Ambil Langkah Hukum
Baca: Wanita yang Sebarkan Foto Mumi Berwajah Jokowi Ternyata Seorang Pengusaha
Baca: Polisi Tangkap Seorang Laki-Laki di Kembangan Diduga Sebarkan Hoaks dan Menghina MK