TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Innalillahi wa innalillahi rajiun.
Kabar duka datang dari dunia Pendakian Indonesia.
Seorang pendaki dinyatakan Meninggal Dunia di Gunung Piramid.
Dialah Thoriq Rizki Maulidan. Jasadnya telah dievakuasi dari atas gunung tersebut.
Dari hasil autopsi ternyata dapat diketahui penyebab Thoriq Tewas .
Penyebab Thoriq Rizki Maulidan meninggal dunia ternyata bukan karena terpeleset hingga masuk jurang.
Thoriq diduga kelelahan, pingsan, hingga kemudian meninggal dunia saat mendaki Gunung Piramid bersama ketiga temannya.
"Kelelahan, pingsan, terus meninggal dunia," terang Wakapolres Bondowoso, Kompol David Subagyo, dikutip TribunStyle.com dari TribunJatim.com, Minggu (7/7/2019).
Baca: Thoriq Bukan yang Pertama, Ini 5 Pendaki Gunung Tewas dari Serangan Jantung, Hipotermia, Terpeleset
Jenzah Thoriq sendiri telah dimakamkan di rumah orangtua dari pihak ibunya di Desa Wonokalang, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
Setibanya di kediaman, jenazah Thoriq langsung dikebumikan pada Sabtu (6/7/2019) petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Jenazah Thoriq Rizki Maulidan (14), pendaki Gunung Piramid yang hilang sejak Minggu (23/6/2019) akhirnya ditemukan Jumat (5/7/2019), HP dan baju jadi bukti kuat.
Jenazah Thoriq Rizki Maulidan sudah ditemukan tersangkut di pohon di jurang 'Punggung Naga' Gunung Piramid setelah 12 hari dalam pencarian.
Meski jasadnya telah ditemukan, evakuasi terhadap jenazah Thoriq Rizki Maulidanbaru akan dievakuasi hari ini, Sabtu (6/7/2019) karena medan yang sulit.
Polisi meyakini jika 90% jenazah pendaki tersebut adalah Thoriq dari HP dan baju yang dikenakannya.
"90 persen kami meyakini jenazah yang kami temukan itu Thoriq. Meskipun butuh proses identifikasi terlebih dahulu untuk memastikan apakah itu benar-benar Thoriq atau bukan," terang Wakapolres Bondowoso, Kompol David Subagio, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Sabtu (6/7/2019).
HP Thoriq sendiri ditemukan di lokasi penemuan jasad.
Baju yang digunakan terakhir kali oleh Thoriq juga sama dengan yang dipakai jasad yang ditemukan.
"Kalau melihat bajunya sama dengan yang digunakan korban terakhir, tetapi kami menunggu hasil otopsi nantinya," tambah David.
Sebelumnya dikabarkan, jasad Thoriq Rizki Maulidan akhirnya ditemukan di sebuah tempat di Gunung Piramid dengan medan yang sangat sulit dijangkau.
Pasalnya, lokasi penemuan Thoriq memiliki kemiringan yang cukup tinggi.
"Ditemukan oleh tim yang ada di atas. Posisinya ada di jurang sebelah kanan jalur pendakian," kata Kepala Tim Reaksi Cepat BPBD Bondowoso, Bambang Sutrisno.
Untuk mencapai lokasi penemuan jasad Thoriq, dibutuhkan waktu 3 sampai 4 jam dari Pos 1.
Jalur pendakian menuju ke lokasi penemuan jasad juga merupakan jalur setapak yang hanya berukuran 40 sentimeter.
Tak hanya itu, kanan dan kiri lokasi tersebut adalah jurang yang cukup dalam.
"Kanan kiri jurang, yang paling dalam kiri sekitar 500 meteran kedalamannya. Kalau kanan tidak terlalu dalam. Tapi jalan setapak. Jenazah yang diduga Thoriq ditemukan di dalam jurang yang sebelah kanan,"katanya.
Ketika pertama kali ditemukan, tak ada tim yang berani melakukan proses evakuasi karena kondisi angin yang sangat kencang.
Pendaki Gunung Piramid Bondowoso, Thoriq Rizki Maulidan telah ditemukan pada Jumat (5/7/2019) dalam kondisi tidak bernyawa.
Thoriq ditemukan setelah sebelumnya sempat dinyatakan hilang selama 12 hari di Gunung Piramid.
Tim SAR Gabungan saat ini tengah berupaya melakukan evakuasi terhadap korban.
Proses evakuasi sempat mengalami kendala lantaran lokasi ditemukannya jasad Thoriq berada di medan yang ekstrem.
Medan yang sulit tersebut menyulitkan para pihak yang turut dalam proses evakuasi.
Hal itu diungkapkan oleh Wakapolres Bondowoso Kompol David Subagyo.
"Terjal medannya yang cukup menyulitkan kami," ujar David Subagyo, Sabtu (6/7/2019), seperti yang dikutip TribunStyle.com dari Surya.co.id.
Lokasi ditemukannya korban yakni berada di bawah lereng Gunung Piramid dengan jarak 175 meter.
Proses evakuasi juga terkendala oleh kemiringan yang mencapai 70 derajat.
"Tempat titik temuan korban pada kemiringan 70 derajat," jelasnya.
Selain itu, David juga mengungkapkan kendala lain yang menghambat proses evakuasi, yakni kontur tanah.
Dijelaskan David, kontur tanahnya gembur dan mudah longsor, sehingga tim kesulitan untuk menarik jasad ke atas.
"Untuk posisi di atas untuk mengerek itu itu juga terdiri dari tanah gembur, kemudian mudah longsor," katanya.
"Sehingga kami tidak ada pijakan itu yang membuat kami kesulitan untuk menarik yang dari bawah ke atas," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Jenazah Thoriq ditemukan oleh Tim SAR Wanadri, Gema Mahapeta Universitas Bondowoso (GMPT), Relawan Brigadir Penolong, dan Tim SAR Gabungan pada Jumat (5/7/2019) pukul 15.30 WIB.
Thoriq sebelumnya sempat dinyatakan hilang selama 12 hari di Gunung Piramid.
Jenazah ditemukan di jurang Gunung Piramid bagian Selatan dengan kondisi sudah tidak bernyawa dan tersangkut di batang pohon.
"Melihat dari terjalnya medan tempat ditemukannya survivor, diduga survivor terjatuh dan terperosok lalu tersangkut di batang pohon," ujar anggota Wanadri Eko Wahyu Prasetyo, dalam keterangan pers yang dipublikasikan di akun instagram Humas Wanadri
Thoriq diinformasikan hilang saat mendaki bersama tiga temannya pada 23 Juni 2019 lalu.
Sebelumnya, pencarian Thoriq sudah dilakukan sejak tanggal 24 Juni 2019 dan ditutup pada 30 Juni 2019 secara resmi.
Dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews, Tim SAR Susulan Wanadri yang berangkat pada Juni 2019, dengan niat ingin melaksanakan misi kemanusiaan, masih memiliki harapan bahwa Thoriq masih dapat ditemukan.
Tim Wanadri dibantu bersama beberapa TIM SAR Gabungan di lapangan yang masih ingin melakukan pencarian meminta izin pada keluarga Thoriq untuk kembali melakukan pencarian.
Setelah proses perizinan keluarga dan instansi pemerintah selesai, akhirnya tanggal 3 Juli 2019 pencarian kembali dilakukan.