TRIBUNNEWS.COM - Dahnil Anzar berikan klarifikasi ucapannya soal Dahnil Anzar dan kaitannya dengan rekonsiliasi yang.
Pernyataan Dahnil Anzar Simanjuntak terkait Habib Rizieq Shihab dan rekonsialiasi Prabowo-Jokowi tersebut sempat viral.
Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui cuitannya di media sosial Twitter.
Hal tersebut terjadi saat Dahnil Anzar Simanjuntak hadir sebagai narasumber di acara Inews Sore, pada Senin (8/7/2019).
Baca: Respons Politikus PDIP Sikapi Syarat Gerindra Minta Pemulangan Habib Rizieq untuk Rekonsiliasi
Baca: Pemulangan Habib Rizieq Shibab Jadi Syarat Rekonsiliasi Prabowo dengan Jokowi
Baca: Bahas Kepulangan Habib Rizieq Sebagai Syarat Rekonsiliasi, M Qodari Singgung Lagu Bang Toyib
Penelusuran TribunJakarta.com di media sosial Twitter, sebelumnya menilai jika rekonsiliasi politik dilakukan, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sebagai orang yang paling tepat diberikan kesempatan kembali ke Tanah Air.
"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia, stop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan.
Kita bangun toleransi yang otentik, stop narasi-narasi stigmatisasi radikalis dan lain-lain," tulis Dahnil Ahnazar Simanjuntak pada Kamis 4 Juli 2019 silam.
Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian menegaskan tak tepat jika kicauannya diartikan bahwa syarat rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo adalah dengan memulangkan Habib Rizieq Shihab.
Ia menjelaskan rekonsiliasi tak memiliki syarat.
"Bahasa tepatnya bukan begitu, tidak ada syarat ya terhadap rekonsiliasi," jawab Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca: Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, Gerindra Akui Pemulangan Rizieq Shihab jadi Syarat hingga Respon Istana
Baca: Gerindra Ajukan Syarat Rekonsiliasi, Salah Satunya Pemulangan Habib Rizieq
Baca: Ucapannya Soal Pulangkan Rizieq Shihab Syarat Rekonsiliasi Viral, Dahnil Anzar Beri Klarifikasi
Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku ini tengah jengah dengan isu rekonsiliasi yang semata-mata hanya dimaknais sebagai bagi-bagi jabatan.
"Saya luruskan begini, saya beberapa minggu ini jengah dengan isu rekonsiliasi," ucap Dahnil Anzar Simanjuntak
"Karena dialog di publik dipenuhi dengan rekonsiliasi pemaknaan bagi-bagi jabatan," sambungnya.
Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian membeberkan makna rekonsiliasi di matanya.
Ia menilai dalam tataran elite, rekonsiliasi tak diperlukan.
Perbaikan hubungan justru lebih dibutukan antar masyarakat dan pemerintah.
"Padahal dalam pemaknaan saya, rekonsiliasi di tingkat elite itu tidak dibutuhkan, karena elite paham betul dengan kompetisi politik," jelas Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca: Politikus Golkar Sebut Rekonsiliasi Dengan Pemulangan Habib Rizieq Shihab Tidak Ada Korelasinya
Baca: Sebut Rekonsiliasi Bukan Proritas, Moeldoko Diminta Fokus Bekerja
Baca: Elite PKB: Jumlah Parpol yang Berada di Koalisi Jokowi Sudah Cukup, Tapi Ada Kebutuhan Rekonsiliasi
"Tapi rekonsiliasi dalam tingkat grassroot, antara elite dengan grasroot itu penting, dan harus dilakukan," imbuhnya.
Dirinya menyatakan bahwa dalam rekonsiliasi tidak hanya sekedar bertatap muka saja.
Namun rekonsiliasi juga untuk membahas kepentingan bangsa secara bersama.
"Nah saya ingin menggeser dialog rekonsiliasi, dialog antar kubu politik," kata Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Dialog antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi, dialognya harus substantif," tambahnya.
Dikatakannya, satu di antara pembahasan rekonsiliasi bisa memuat soal pemulangan Habib Rizieq.
Pasalnya menurut Dahnil Anzar Simanjuntak Habib Rizieq merupakan sosok yang memiliki banyak pengikut.
"Nah salah satunya adalah dialog bahwasannya kita punya tokoh ulama besar, punya pengaruh yang luar biasa di Indonesia, dihormati dan diikuti banyak umat, itu Habib Rizieq," papar Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Kita berharap ada dialog juga kemudian dengan kepulangan Beliau," imabuhnya.
Lebih lanjut, ia lantas menjelaskan alasan mengapa Habib Rizieq harus dipulangkan melalui bantuan pemerintah khusunya oleh presiden.
"Hambatannya ada, saya sering menyebutnya dengan faktor X, kenapa? Karena di Indonesia ada catatan misalnya terkait dengan pemerintahan di Saudi Arabia yang tidak membolehkan Habib Rizieq bisa kembali atau keluar dari Saudi Arabia," ungkap Dahnil.
"Yang bisa mengatasi itu tentu adalah presiden," tandasnya.
Pembawa acara tersebut kemudian menyimpulkan, rekonsialisi Prabowo dan Jokowi dapat terjadi bila Habib Rizieq Shihab dipulangkan, ia mengatakan ibarat bertukar guling.
Dahnil Anzar Simanjuntak terlihat geram.
"Enggak ada tukar guling Anda keliru," ucap Dahnil Anzar Simanjuntak.
Ia menegaskan pihaknya hanya menginginkan Jokowi berdialog terkait kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan tak ingin dalam sejarah politik di Indonesia muncul dendam berkepanjangan, mengingat pengikut Pimpinan FPI itu begitu banyak.
"Jadi dialog seperti biasa saja, saya tak mau dalam sejarah Indonesia itu muncul dendam politik keberpanjangan,"
(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Klarifikasi Ucapannya Soal Rizieq Shihab & Rekonsiliasi, Dahnil Anzar: Tak Mau Muncul Dendam Politik.