TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teka teki seputar nama calon Menteri yang bakal mengisi posisi Kabinet Indonesia Kerja Jilid II terus bermunculan. Salah satu nama yang santer dibicarakan yaitu Jenderal TNI (Purn), Wiranto.
Wiranto yang kini menjabat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam ) ini disebut-sebut kembali mengisi pos menteri dalam pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Ketua Umum Relawan Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), C Suhadi menilai sosok Wiranto sangat tepat membantu Presiden Jokowi dalam bidang politik dan keamanan diperiode kedua pemerintahan ini. Apalagi, Wiranto berhasil menjalankan perannya ditengah gonjang ganjing politik paska pemilu presiden 2019 lalu.
Bahkan Wiranto dengan operasi senyapnya berhasil melumpuhkan kekuatan politik yang menganggu keamanan paska pilpres. “Dan saya kira, kondusifnya situasi politik saat ini tidak terlepas dari peran seorang Wiranto,” ujarnya.
Karena itu kata Suhadi, pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’aruf tidak perlu ragu lagi memberikan posisi dalam pemerintahannya.
Hal ini penting, mengingat tantangan politik dan keamanan yang dihadapi kedepan semakin berat dan kompleks. Dengan demikian, pemerintah membutuhkan figure yang kuat dan syarat pengalaman.
“Saya kira, pak Wiranto, sosok berlatar belakang militer yang sudah berpengalaman sehingga sangatlah tepat jika berada didalam pemerintahan,” jelasnya.
Menurutnya, Wiranto tergolong menteri senior dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Berbekal pengalaman dan jam terbang tinggi, Mantan Panglima TNI sangat dibutuhkan oleh pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’aruf. "Saya mengenalnya sebagai politisi profesional, sudah teruji dan berpengalaman menyelesaikan berbagai penugasan," katanya.
Pengalaman Jenderal TNI purnawirawan itu di kancah politik nasional cukup panjang.
Sejumlah jabatan dalam karir militernya, antara lain menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya pada 1993, Panglima Kodam Jaya 1994, Pangkostrad pada 1996, dan kemudian menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pada 1997, hingga akhirnya menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI/TNI) pada 1998.
Jabatan Menko Polhukam bukanlah posisi yang asing bagi pria kelahiran Yogyakarta itu. Pada masa jabatan Presiden Abdurrahman Wahid, Wiranto juga pernah ditunjuk menempati posisi tersebut sejak 26 Oktober 1999 hingga 15 Februari 2000. "Kalau melihat latar belakang dan pengalaman pak Wiranto di militer, dia sosok yang dibutuhkan guna memperkuat posisi pemerintah,” ujarnya.
Dia menilai, kemampuan Wiranto mumpuni, lantaran sudah malang melintang di pemerintahan. “Pak Wiranto kan sudah malang melintang di pemerintahan. Pengalamannya sangat penting,” tegasnya.
Dengan pengalaman tersebut, dia yakin, Wiranto akan mampu meringankan tugas-tugas Presiden Jokowi di periode kedua masa pemerintahannya. “Pak Wiranto akan sangat membantu tugas-tugas Pak Jokowi di periode kedua,” kata dia.
Meski demikian, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk memilih calon menterinya untuk mengisi pos kementerian mendatang. “Tetapi pada akhirnya bergantung kepada hak prerogatif Pak Jokowi,” pungkasnya.