News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pidato Jokowi

Alasan Prabowo Tak Sempat Hadiri Pidato Jokowi di Sentul Tadi Malam

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat bertemu calon presiden Prabowo Subianto usai sama-sama mencoba kereta MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada pemilihan presiden 2019. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dipastikan tak menghadiri acara Visi Indonesia yang digelar di Sentul International Convention Center, Minggu (14/7/2019).

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, Prabowo harus mengikuti acara keluarga di kediamannya di Hambalang, Bogor.

"Enggak hadir. Beliau ada acara keluarga di Hambalang," kata Andre kepada Kompas.com, Minggu petang.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo diharapkan menghadiri acara yang berisi penyampaian pidato oleh presiden terpilih Joko Widodo tersebut.

Baca: Beda Isi Pidato Jokowi di Sentul dengan di Halim Perdanakusumah

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Arsul Sani mengatakan, kedatangan Prabowo dapat menjadi kejutan dalam acara malam hari ini.

Jokowi dijadwalkan akan berpidato dalam acara Visi Indonesia sebagai ungkapan rasa syukur atas keterpilihannya sebagai Presiden 2019-2024, serta mengajak masyarakat untuk kembali bersatu usai Pilpres.

"Kan persatuan itu sudah dilambangkan, sudah dipersonifikasikan dengan pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo kemarin. Mudah-mudahan malam ini juga akan menjadi dorongan untuk supaya semua elemen masyarakat kita kembali bersatu," kata Arsul.

Artikel di atas telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Acara Keluarga, Prabowo Tak Hadiri Acara Visi Indonesia di Sentul"

Baca: Siapa Pengendara Mobil Mewah Rubicon yang Tabrak Seorang Wanita dan Terobos Garis Finish Milo Run?

Dalam pidatonya, Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan bahwa dalam demokrasi, mendukung calon presiden dengan mati-matian itu dibolehkan.

Begitu juga dengan kehadiran oposisi.

Siapa pun boleh menjadi oposisi, sebab menurut Jokowi hal itu baik untuk demokrasi.

"Menjadi oposisi juga sangat mulia, silakan ingin jadi oposisi," kata Jokowi, dalam pidato pertamanya sebagai presiden terpilih dalam acara Visi Indonesia, Minggu (14/7/2019) malam.

"Asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, asal jangan oposisi yang menimbulkan kebencian, apalagi disertai hinaan, cacian, makian-makian," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi menilai hal itu tidak dapat dilakukan karena bangsa Indonesia memiliki norma agama, etika, dan tata krama. Bangsa Indonesia juga memiliki tata budaya yang luhur.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini