TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto membuktikan Pancasila semakin kokoh.
Hal itu disampaikan Cendikiawan muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2019).
Selain juga menurut Gus Mis, demikian sapaannya, pertemuan Jokowi dan Prabowo membuktikan demokrasi Indonesia sudah maju dan berkualitas.
"Pertemuan tersebut membuktikan Pancasila semakin kokoh karena para elite mau gotong-royong untuk membangun negeri," tegas anggota Gus Mis.
Menurut Gus Mis, pertemuan tersebut juga sangat membanggakan karena Jokowi dan Prabowo mempunyai visi yang sama.
"Punya visi kecintaan pada Tanah Air dan kehendak untuk membangun negeri," jelasnya.
Baca: Bamsoet Janji Proses Surat Amnesti Baiq Nuril Dalam Waktu Sepekan
Dahnil Yakin Prabowo Paham Kekecewaan Para Pendukung
Eks Koordinatir Juri Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara terkait pertemuan Joko Widodo ( Jokowi) dengan Prabowo Subianto pasca Pemilu Presiden 2019 pada Sabtu, (13/7/2019).
Menurut Dahnil setelah pertemuan tersebut ia banyak mendapatkan pesan teks di Hanpdhone miliknya yang isinya bernada kecewa adanya pertemuan itu.
"Rata-ratanya berasal dari relawan Prabowo-Sandi, emak-emak, anak muda,yang rata-rata isi pesannya itu kecewa. Kecewa dengan pertemuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi di gerbong MRT kemudian makan siang di FX Plaza," ujar Dahnil melalui akun Youtubnya DAS Official yang diunggah Sabtu malam, (13/7/2019).
Dahnil mengaku paham dengan kekecewaan tersebut. Kekecewaan itu akibat dari pertarungan Pilpres 2019 yang begitu keras. Ia mengatakan butuh waktu untuk menyembuhkan kekecewaan tersebut.
"Oleh sebab itu saya berusaha memahami semua kemarahan, semua kekecewaan yang datang dari para relawan, para pendukung Pak Prabowo dan Bang Sandi, dan saya yakin perasaan yang serupa juga dialami dan dipahami oleh Pak Prabowo," katanya.
Sebelumnya banyak pendukung Prabowo kecewa karena adanya pertemuan dengan Jokowi pasca Pemilu Presiden 2019. Mereka diantaranya Garda 212 dan Persaudaraan Alumni 212. Bahkan PA 212 mengkritik Prabowo karena bersedia bertemua Jokowi.
Ketua Garda 212, Ustaz Ansufri Idrus Sambo mengaku tidak bisa berkomentar apa-apa terkait pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan presiden terpilih Joko Widodo di MRT, Sabtu (13/7/2019).
"Saya termasuk pendukung 02 tidak setuju kalau Pak Prabowo ketemu Jokowi," kata Sambo kepada Tribunnews lewat pesan singkat, Sabtu (13/7/2019).
Namun, guru mengaji Prabowo saat di Yordani itu menghargai pendapat dan keputusan Pak Prabowo. Harus dimengerti juga kekecewaan yang timbul dari pendukung Prabowo-Sandi.
"Memang berat mengambil keputusan dalam posisi Pak Prabowo sekarang ini. Kita juga harus menghargai pendapat dan pandangan mayoritas pendukung 02 yang menolak pertemuan tersebut," pungkasnya.