News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keluarga Cendana Butuh Waktu 30 Tahun Kumpulkan Naskah Pidato Soeharto

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak pertama Soeharto dan Tien Soeharto, Siti Hardiyanti Indra Rukmana (berjilbab) dan Perwakilan ANRI Soenarto Sudarno yang ditemui usai penyerahan arsip di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Keluarga Cendana membutuhkan waktu hampir 30 tahun dalam mengumpulkan naskah-naskah pidato Presiden RI kedua Soeharto yang diserahkan kepada negara pada Kamis (18/7/2019).

Perwakilan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Soenarto Sudarno menuturkan, lamanya proses pengumpulan ditenggarai naskah-naskah dirunut sesuai kronologis periode pemerintahan yakni 1967 - 1998.

Metode pengumpulan sendiri, ujar Soenarto, dilakukan dengan menggandakan atau meng-copy naskah asli dari pihak keluarga, lalu kemudian merunut kronologi naskah satu per satu.

Arsip Soeharto dan Ibu Tien (Rina Ayu/Tribunnews.com)

Baca: Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Perberat Hukuman Idrus Marham jadi 5 Tahun

"Ya lama, hampir 30 tahun prosesnya. Kan pidatonya kronologis. Lama mengumpulkan naskah-naskah setiap pak Harto selesai pidato," ujar Soenarto yang ditemui di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

Pihak keluarga Cendana yang diwakili oleh Siti Hardiyanti Rukmana dan Bambang Trihatmodjo, menyerahkan, arsip statis kepada negara berupa 19 roll microfilm yang berisi pidato Presiden Soeharto berikut dengan daftarnya.

Kemudian 10 roll microfilm pidato Ibu Tien Soeharto beserta daftar dan naskah pidatonya, 10 roll microfilm kumpulan risalah sidang kabinet periode tahun 1967 – 1998 dan proklamasi integrasi Balibo (yang mendeskripsikan tekad rakyat Timor Timur untuk bersatu dengan Indonesia) tahun 1976 beserta daftarnya, serta satu album foto yang terdiri dari 91 lembar foto yang merekam kegiatan Presiden Soeharto berikut compact disc-nya.

Arsip statis kegiatan Presiden kedua RI Soeharto yang diserahkan keluarga Cendana kepada ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) Sumrahyadi di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, gedung C, lantai 2 ANRI, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/7/2019). (Rina Ayu/Tribunnews.com)

Baca: 19 Rol Pidato dan 91 Lembar Foto Kegiatan Presiden Soeharto Diserahkan ke Negara

Tak hanya itu, pihak keluarga juga meminjamkan satu unit alat baca microfilm yaitu microreader kepada ANRI.

Lebih lanjut, anak pertama Soeharto dan Tien Soeharto, Siti hardiyanti Indra Rukmana, mengatakan, penyerahan arsip Presiden Soeharto kepada negara masih akan berlanjut.

"Ini emang belum semua arsip diberikan, nanti yang tertinggal disusulkan. Masih banyak buku, yang masih tercecer masih dikumpulkan," ujar perempuan yang kerap disapa Mbak Tutut di kesempatan yang sama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini