News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Meski Menang Pilpres 2019, Jokowi Tidak Akan Bertindak Semena-mena

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo berfoto usai melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Lamun sira sekti, aja mateni".

Demikian  pepatah Jawa yang dikutip Presiden Joko Widodo, kemudian diunggah ke akun media sosialnya, mulai dari Twitter, Facebook hingga Instagram, Sabtu (20/7/2019) lalu.

Pepatah Jawa itu ditampilkan dalam sebuah gambar bergerak berlatar belakang warna cokelat yang menunjukkan adanya tokoh pewayangan sedang memberikan padi ke sosok petani.

"Zaman sudah semakin maju, tapi kita tetap mengingat pesan-pesan bijak dan agung para leluhur," tulis Jokowi dalam kolom caption.

Baca: Ketika Parpol Pendukung Ramai-ramai Menolak Gerindra Gabung Koalisi Jokowi

Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Eko Sulistyo menjelaskan, "lamun sira sekti, aja mateni" memiliki arti langsung "meski anda sakti, tapi jangan membunuh".

"Tapi bila dialihbahasakan, 'lamun sira sekti, aja mateni' itu artinya, dia punya kekuasaan, tapi tidak lantas kemudian akan bertindak semena-mena," ujar Eko saat dihubungi, Senin (22/7/2019).

Apabila dikaitkan dengan konteks situasi politik hari ini, lanjut Eko, artinya Presiden Jokowi berikrar tidak akan bertindak semena-mena meskipun ia adalah pemenang pilpres 2019.

Presiden tidak merendahkan rivalnya yang kalah, Prabowo Subianto.

"Meskipun beliau sebagai pemenang tapi dia tidak merendahkan. Ini pesan moral dari nilai kepemimpinan Jawa," lanjut Eko yang dekat dengan Jokowi semenjak menjabat Wali Kota Solo tersebut.

Hal serupa disampaikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

Menurut Hasto, Jokowi ingin menekankan bahwa pemenang pilpres, ia tidak akan berlaku sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya.

"Ya kata 'lamun siro sekti ojo mateni' itu artinya mengandung pesan-pesan kemanusiaan dari Presiden Jokowi. Bagaimana pun juga kekuasaan tidak boleh dipakai untuk menindas," kata Hasto.

Hasto mengatakan, Indonesia beruntung memiliki seorang kepala negara yang memedomani nilai-nilai leluhur Jawa itu.

Menurut dia, memang sudah seharusnya kekuasaan dipakai untuk merangkul seluruh elemen masyarakat.

"Kita belajar dari 32 tahun pak Harto ketika kekuasaan dipakai dengan otoriter, dengan menggunakan segala daya upaya kesaktian negara, akhirnya rakyat mengambil sebuah langkah yang sangat tegas," kata Hasto.

Malam mingguan

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menghabiskan akhir pekan bersama keluarganya di Tebet Indrasurya Square (TIS), Jakarta, Minggu (21/7/2019) malam kemarin.

Presiden bersama sang istri, Iriana, dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, menutup akhir pekan dengan makan malam di Restoran khas Vietnam Pho 24 di TIS Square.

Jokowi dan keluarga tiba di lokasi pukul 19.00 WIB.

Pegawai restoran, Dian mengungkapkan, ia dihubungi oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) satu jam sebelum kedatangan Jokowi.

Ia diminta menyiapkan makanan dan ruangan untuk Presiden, tanpa sepengetahuan khalayak ramai. Presiden bersantap malam di sana dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Ia terhitung sudah lebih dari sekali makan di Pho 24.

Malam itu, Jokowi dan keluarga kompak memesan pho, mi khas Vietnam. Dian menuturkan, biasanya Jokowi kerap memesan pho dengan kaldu sapi.

Dian mengungkapkan, Jokowi selalu bersantap di Pho 24 bersama keluarga. Selain bersama Kaesang dan Iriana, Jokowi juga pernah makan ditemani putra sulungnya, Gibran Rakabuming beserta istrinya, Selvi Ananda.

"Saya dengar-dengar Ibu (Iriana) yang suka ngajakin ke sini. Dia (Presiden Jokowi) mau coba pho-nya, mi kuahnya itu. Karena kan emamg ciri khasnya pho-nya," tutur Dian.

Jokowi dan keluarga ditemani sejumlah staf Istana Kepresidenan kala bersantap malam.

Sekitar 30 menit mereka menghabiskan santapan malam.

Setelah itu, pukul 19.30 WIB, Jokowi dan rombongan meninggalkan lokasi. Sebelum pergi meninggalkan lokasi, Jokowi menyempatkan diri melayani permintaan foto para pegawai restoran.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minggu Malam, Jokowi dan Keluarga Nongkrong di TIS Square Tebet",

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Sebut "Lamun Sira Sekti, Aja Mateni", Apa Maksudnya?"   dan "Minggu Malam, Jokowi dan Keluarga Nongkrong di TIS Square Tebet",

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini