TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro ramai diberitakan karena aksinya melakukan jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta, Senin (22/7/2019).
Lilik rela menempuh perjalanan sejauh lebih dari 519 Km itu untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Aksi tersebut dilakukan Lilik untuk menggantikan nazar yang menurut Lilik pernah dibuat Amien Rais.
"Menggantikan Amien Rais. Nazarnya (jalan kaki Yogya-Jakarta) sempat diucapkan jika Pak Jokowi terpilih menjadi Presiden lagi."
"Bapak Amien Rais sudah tua, untuk itu saya terketuk hati untuk menggantikan nazarnya beliau."
"Lebih baik bapak Amien Rais di rumah, biar yang muda yang melanjutkan generasi bangsa," ungkap Lilik.
Diungkapkan Lilik, tujuan menggantikan Amien Rais karena nazar tersebut belum juga dilaksanakan.
Baca: Lilik Jalan Kaki dari DIY ke Jakarta, Bayar Nazar Amien Rais, Bawa Wayang Sengkuni Hingga Reaksi PAN
Sehingga, dirinya berinisiatif mengantikan agar tidak ada bully-an lagi dari masyarakat.
"Daripada di-bully masyarakat, lebih baik saya yang melaksanakan. Biar persatuan Indonesia tetap terjaga," tegasnya.
Lalu, benarkan Amien Rais pernah bernazar bakal jalan kali Yogya-Jakarta jika Jokowi menang Pilpres?
Soal nazar ini, Amien Rais pernah ditagih oleh seorang warga bernama Giman pada lima tahun lalu.
Dalam hal nazar, Amien Rais juga pernah memenuhi nazar jalan kaki.
Berikut rangkumannya:
1. PAN DIY Bantah Amien Rais Pernah Bernazar
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DIY Nazaruddin membantah Amien Rais pernah membuat nazar bakal jalan kaki Yogya-Jakarta bila Jokowi terpilih jadi Presiden.
"Setahu saya enggak ada (Amien Rais nazar jalan kaki dari Yogya ke Jakarta)," ujar Nazaruddin saat dihubungi, Senin (22/7/2019) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Nazaruddin juga menyampaikan jika internal partai tidak pernah mendengar adanya nazar dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tersebut.
Ia pun enggan menanggapi aksi pria asal Blora, Jawa Tengah bernama Lilik Yuliantoro yang menggantikan Amien Rais dengan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.
"Saya enggak tahu, saya malas menanggapi. Semua kok dikait-kaitkan jalan kaki, jalan kaki," tegasnya.
Baca: Koalisi Indonesia Kerja Tolak Syarat Rekonsiliasi 55:45 Persen Amien Rais
Menurutnya harusnya nazar dilakukan oleh orang yang bernazar.
Bukan dilakukan oleh orang lain.
Padahal, nazar jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta tidak pernah didengarnya dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
"Nazar kok diwakili gimana ? Gak pernah, gak pernah (ada nazar jalan kaki), seingat saya ga ada," tegasnya.
2. Lima Tahun Lalu, Giman Tagih Nazar Amien Rais
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 29 September 2014, warga Malang, Jawa Timur, Giman mendatangi kediaman Amien Rais di Yogyakarta.
Saat itu, Giman ingin bertemu dengan Amien Rais untuk mengajak Amien Rais memenuhi nazar jalan kaki Yogyakarta-Jakarta.
Namun, saat didatangi ke rumahnya, Amien Rais tak ada di rumah.
"Ya kecewa tidak dapat bertemu Pak Amien Rais," ujar Giman saat ditemui di rumah Amien Rais, di Perumahan Sawit Sari, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.
Giman mengaku tahu bahwa sebelum Pilpres 2014 lalu, Amien Rais pernah bernazar akan berjalan kaki ke Jakarta bila Joko Widodo terpilih menjadi presiden.
"Saya ke sini untuk mengajak berjalan bersama," tegas dia.
Baca: Jawab Permintaan Amien Rais, Perindo Berharap Jokowi Pilih Calon Menteri yang Berkeringat di Pilpres
Namun demikian, Giman yang sehari-hari berjualan kue putu keliling ini harus mengubur niatnya berjalan bersama Amien Rais.
Menurut informasi dari petugas keamanan di rumah itu, Amien sudah bertolak ke Jakarta dengan menggunakan pesawat.
Setelah 20 menit berdiri di depan pagar rumah Amien Rais, Giman lantas memutuskan untuk pergi.
Dia lantas melangkah meninggalkan rumah Amien Rais dan melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.
(Baca: "Ditagih Penuhi Nazar Jalan Kaki Jogja-Jakarta, Amien Rais Naik Pesawat")
3. Pernah Bernazar untuk Nazaruddin
Hingga saat ini belum ada penjelasan langsung dari keluarga Amien Rais soal kabar Amien Rais pernah bernazar jalan kaki Yogya-Jakarta jika Jokowi terpilih jadi Presiden.
Namun, dalam catatan Kompas.com, Amien pernah membuat nazar dan ia membayarnya dengan berjalan kaki.
Hal itu berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 15 Agustus 2011.
Saat itu, mantan Ketua MPR, Amien Rais, berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia ke gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Senin (15/8/2011) sekitar pukul 21.00-22.00.
Ia tidak sendiri, tetapi diiringi sekitar 50 orang fungsionaris Partai Amanat Nasional, partai yang dibidaninya semasa reformasi.
Lantas kenapa dia malam-malam jalan kaki?
"Saya bukan mencari sensasi, karena saya tidak mengundang wartawan. Ini hanya bentuk dukungan anak bangsa kepada Polri, KPK, dan kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin," katanya, sesaat setelah tiba di gedung PP Muhammadiyah dan meneguk segelas air mineral.
Baca: Gantikan Nazar Amien Rais, Lilik Pemuda Asal Blora: Saya Terketuk Menggantikan Beliau
Usut punya usut, ternyata aksi jalan kaki ini dilakukannya untuk memenuhi nazar yang pernah diusapkannya beberapa waktu lalu. Ia akan berjalan kaki dari Bundaran HI ke PP Muhammadiyah jika Nazaruddin yang saat itu buron di luar negeri, berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke Tanah Air.
Meski Nazaruddin sudah ditangkap, Amien mengingatkan bahwa persoalan penegakan hukum tidak selesai sampai di situ.
"Ini tahap awal, masih akan ruwet," katanya.
"Kita tidak apriori, tetapi kenyataan kemarin KPK lembek, tidak berani kalau tikusnya besar," lanjut Amien kala itu.
Dukungan moral yang diberikannya, ternyata tidak berhenti sampai di situ.
Ia kembali bernazar, kalau proses penegakan hukum terhadap diri Nazaruddin bisa transparan, tidak ada intervensi uang maupun kekuasaan, ia berjanji akan berjalan kaki dari Bundaran HI hingga Masjid Al Azhar.
(Baca: "Nazar, Amien Rais Jalan Kaki Malam Hari")
(Tribunnews.com/Daryono, Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)