Menurut Suhri, penanganan hipotermia cukup mengganti pakaian dan memakai selimut.
"Menurut saya, itu enggak benar cara menanganinya. Kalau yang kami pernah pelajari, cukup dengan mengganti pakaian dan memakai selimut saja," ujar Sinaga saat dihubungi Kompas.com pada Senin (22/7/2019).
Suhri bahkan menyebut, metode penanganan hipotermia yang kini ramai diperbincangkan adalah sesat.
Baca: Selain Gunung Panderman, Ini 6 Tempat Wisata Alam di Kota Batu
Baca: Cara Beli Tiket Jazz Gunung Bromo 2019, Berikut Harga Tiket Masuknya
Baca: Aktivitas Normal, Tidak Ada Pembatasan Gender di Gunung Rinjani
"Tidak ada itu metode menyetubuhi, itu ajaran sesat," katanya.
Sementara itu, metode "skin to skin" yang diperbolehkan adalah kulit bersentuhan dengan kulit.
Misalnya saling berpelukan di dalam sleeping bag untuk mengembalikan suhu normal.
Penderita hipotermia juga harus diganti pakaiannya yang basah dengan pakaian kering.
Cara lain yakni dengan melepas seluruh pakaian basah dan saling berpelukan di dalam sleeping bag.
Suhri menegaskan, cara ini hanya boleh dilakukan oleh sesama jenis atau pasangan suami istri.
"Kalau dia perempuan dengan perempuan dalam satu sleeping bag, itu oke. Laki-laki dengan laki-laki itu oke. Pasangan suami-istri juga oke. Bukan, laki-perempuan disetubuhi," jelasnya.
(Tribunnews.com/Miftah/Kompas.com)