Sebuah informasi terkait cara menangani orang terkena hiportemia dengan cara menyetubuhi viral di media sosial, ini kata Basarnas.
TRIBUNNEWS.COM - Informasi viral mengenai penanganan hipotermia menyebar di media sosial.
Berdasarkan informasi yang beredar, disebutkan bahwa "skin to skin" untuk menangani hipotermia adalah dengan cara disetubuhi.
Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa jika seseorang yang dalam keadaan hipotermia berada pada kondisi darurat, maka ia harus disetubuhi.
Baca: Viral Cerita Pendaki Cewek Gunung Rinjani yang Disetubuhi karena Hipotermia, Basarnas: Ajaran Sesat
Baca: Viral Pendaki Hipotermia di Gunung Rinjani, Simak 5 Tips Atasi Gejalanya ala Medina Kamil
Hipotermia merupakan suatu kondisi ketika mekanisme tubuh mengalami kesulitan untuk mengatur suhu tubuh pada tekanan suhu dingin di mana suhu tubuh di bawah 35 derajat celcius.
"Saat mendaki gunung menjadi tren banyak sekali hal2 yang memprihatinkan sampai ke tindakan asusila !
Secara teori penanganan hipotermia dengan Skin To Skin bukanlah menyetubuhi ! Jadi salah kaprah !! Kalau korbannya cowo diapain?
Banyak hal saat ini yang sebenernya salah, tapi karena sering dilakukan akhirnya jadi pembenaran.
Ayolah guys informasi mudah di dapat saat ini tinggal di saring dan banyak sekali komparasinya
Sungguh memprihatinkan seorang pendaki mampu menulis comment kronologi seperti itu, entah apa yang ada dalam hati dan otaknya ??
Jangan sampai hal ini terulang kembali !!!," tulis akun @willykurniawanid.
Baca: Padang Savana di Gunung Rinjani Terbakar, Diprediksi Api Melalap Tanaman Seluas 115 Hektare
Baca: Viral Lezatnya Durian Tanpa Duri yang Ditemukan di Kaki Gunung Rinjani dan Sempat Dikira Beracun
Benarkah bisa menangani hipotermia dengan cara ini?
Mengonfirmasi hal ini, Kompas.com menghubungi Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional (Basarnas), Suhri Sinaga, Senin (22/7/2019).
Ia menegaskan, menghangatkan tubuh seseorang yang mengalami hipotermia dengan cara disetubuhi adalah hal keliru.