News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertamina Libatkan Perusahaan Amerika Tangani Kebocoran Pipa Minyak di Lepas Pantai Karawang

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Pertamina Hulu Energi, Dharmawan H Samsu, dalam konferensi pers di Gedung Pusat Pertamina, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pertamina Hulu Energi (PHE), Dharmawan H Samsu menjelaskan pihaknya melibatkan perusahaan asal Amerika Serikat, Boots & Coots, untuk menangani kebocoran minyak bumi dan gas alam di Blok Migas ONWJ (Offshore North West Java) di lepas Pantai Karawang, Jawa Barat.

Dharmawan mengatakan tim dari Boots & Coots saat ini sudah berada di Jakarta dan Minggu (28/7/2019) besok akan berangkat menuju anjungan YYA-1 untuk menutup sumur minyak yang bocor atau ‘blow out’.

“Sejak tanggal 14 Juli 2019 kemarin tim dari Amerika Serikat itu sudah berada di Kantor PHE di Jalan TB Simatupang dan besok Minggu setelah Rig Soehanah dipasang di lokasi mereka akan berangkat untuk melakukan penutupan sumur,” ungkap Dharmawan dalam konferensi pers di Gedung Pusat Pertamina, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).

Baca: Jimly Nilai Komposisi Kabinet Jokowi 50 Persen Parpol 50 Persen Profesional Jauh Lebih Baik

Baca: Jefri Nichol Mengeluh Sulit Tidur Kepada Sutradara Robby Ertanto Sebelum Konsumsi Ganja

Baca: Ketua Umum Golkar Sebut Kursi Pimpinan MPR Masih Jadi Jatah Koalisi Jokowi

Baca: Pengamat Baca Makna Pertemuan Surya Paloh dengan Anies Baswedan Sebagai Bentuk Ketidaksetujuan

Dharmawan mengatakan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut berpengalaman menangani sumber kebocoran Deepwater Horizon di Teluk Meksiko yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Rig Soehanah diperkirakan akan terpasang di lokasi pada Sabtu (27/7/2019) untuk membantu proses penutupan sumur tersebut.

Rig tersebut dioperasikan untuk menggantikan anjungan YYA-1 yang dikabarkan miring sebesar 12 derajat saat terjadinya kebocoran berlangsung sehingga tidak bisa digunakan untuk melakukan penutupan terhadap sumur minyak.

Sejumlah petugas dari Pertamina dan warga membersihkan ceceran minyak mentah di Pantai Utara Karawang, Rabu (24/7/2019) (Tribun Jabar/Haryanto)

Kini Pertamina masih menunggu hasil survei Geohazard atau perhitungan risiko kerusakan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu (26/7/2019).

“Setelah hari Minggu besok semua alat akan dipersiapkan dan pada tanggal 3 Agustus 2019 akan dilakukan pengeboran pada sumur tersebut dan secara bertahap akan dilakukan pemompaan semen untuk menutup sumur. Proses penutupan menggunakan semen berlangsung cepat sekitar 3 hari,” jelasnya.

Dharmawan menegaskan seluruh proses agar semuanya dapat dikendalikan hingga alat-alat ditarik dari lokasi akan berlangsung selama kurang lebih 7-8 minggu.

Ia menegaskan baru setelah itu akan dilakukan pembersihan terhadap seluruh lingkungan yang terdampak.

“Kami saat ini masih fokus untuk melakukan penutupan sumur dan memastikan agar tumpaham minyak atau oil boom tak berdampak pada masyarakat dengan melakukan oil isolation. Kami juga mengerahkan masyarakat termasuk nelayan untuk membersihkan minyak yang tumpah baik di offshore maupun di onshore. Juga mendapatkan bantuan Giant Octopus Skimmer dari Singapura untuk mengisap tumpahan minyak,” tegasnya.

Dharmawan mengatakan setelah ditutup sumur minyak itu tidak akan dipergunakan lagi.

“Namun akan dilakukan kajian untuk membuat sumur minyak baru di blok tersebut melihat potensi cadangan minyak dengan volume diperkirakan mencapai 4 juta meter kubik dan dengan produksi 3 ribu barrel minyak bumi per hari,” katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini