Popularitas BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia perlu mendapatkan perhatian lebih dari seluruh elemen, baik itu pemerintah, lembaga atau organisasi, hingga ke level komunitas dan masyarakat umum.
Pentingnya program perlindungan dan manfaat yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan harus dapat disampaikan lebih luas lagi kepada publik agar informasi tersebut bisa diterima dan menjadi bahan edukasi yang baik kepada masyarakat.
Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Poempida Hidayatulloh, menerima aspirasi dari masyarakat dalam gelaran kegiatan Diskusi Publik mengenai Jaminan Sosial. Kegiatan diskusi ini dilakukan bersamaan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan bersama Komite Pengawas Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi (KPMRTI).
Dalam FGD yang digelar, Poempida bermaksud untuk menelaah lebih jauh bagaimana praktik yang dilakukan ketika menghadapi situasi bencana, pengamanan data atau informasi serta kanal aduan pelanggaran.
Bersama KPMRTI, Poempida menerima aspirasi yang disampaikan masyarakat mengenai program BPJS Ketenagakerjaan di Hotel BW Suite, Belitung, Senin (29/7).
Dirinya mengakui dalam diskusi terbuka tersebut masyarakat yang hadir belum terlalu mengetahui keberadaan BPJS Ketenagakerjaan, terlebih kepada manfaat dan program perlindungan yang tersedia. “Aspirasi dari masyarakat sangat penting untuk menjadikan BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan yang hadir di tengah-tengah masyarakat menjadi pelindung masyarakat pekerja”, ujar Poempida.
Antusiasme masyarakat yang terdiri dari tenaga pendidikan, fasilitator desa, pemberdayaan masyarakat desa, serta pedagang hingga buruh untuk mengetahui program dan manfaat BPJS ketenagakerjaan sangat tinggi.
“Mereka berharap agar BPJS Ketenagakerjaan dapat lebih sering mengunjungi dan menyosialisasikan program dan manfaatnya kepada masyarakat”, tutupnya.(*)