Gempa hari ini : BMKG mencatat gempa bermagnitudo 3,4 mengguncang Madiun pagi ini, Sabtu (3/8/2019) pukul 09:42:13 WIB. Gempa tersebut berkedalaman 16 km.
TRIBUNNEWS.COM - BMKG mengabarkan gempa bumi mengguncang Madiun pagi ini, Sabtu (3/8//2019).
Gempa yang terjadi di satu wilayah di Jawa Timur ini bermagnitudo 3,4 Skala Richter (SR).
Guncangan terjadi pukul 09:42:13 WIB.
Gempa diketahui memiliki kedalaman 16 km di bawah permukaan bumi.
Baca: Peringatan Dini BMKG Hari Ini, Sabtu 3 Agustus 2019: Waspada Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Baca: KABAR TERBARU Kondisi Korban Gempa di Banten, Dampak Gempa hingga Pemutakhiran BMKG
Pusat gempa berlokasi di darat 9 km barat daya Madiun.
Gempa tersebut berlokasi di 7.69 Lintang Selatan (LS) dan 111.6 Bujur Timur (BT).
Gempa terasa di Madiun pada skala MMI II.
Siaran gempa ini dipublikasikan melalui situs resmi BMKG, bmkg.go.id.
BMKG juga menyiarkannya melalui cuitan Twitter.
Sementara itu, gempa berpotensi tsunami terjadi di wilayah Banten, Jumat (2/8/2019).
Gempa berkekuatan 7,4 SR tersebut terasa di berbagai wilayah, dari Lampung, Begkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah.
Guncangan berkedalaman 10 km ini terjadi pukul 19:03:21 WIB.
Pusat gempa berada di laut 147 km barat daya Sumur-Banten.
Lima menit setelah gempa terjadi, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami.
Sekitar pukul 21.35 WIB, BMKG menyatakan peringatan dini potensi tsunami berakhir.
Berikut wilayah yang terkena dampak gempa Sumur-Banten berdasarkan skala MMI:
IV-V Pandeglang
IV-V Jakarta
IV-V Liwa
II Bandung
II-III Serang
III Bekasi
III Kota Tangerang
IV-V Bandar Lampung
II-III Bantul
III Kebumen
II Sawahan
II Malang
II Kuta - Bali
II Denpasar
II-III Purwakarta
IV-V Tanggamus
IV-V Krui
IV-V Surade-Sukabumi
III Banyumas
III Tanjung Sakti-Kab.Lahat
III Ciputat
III Pamulang
III Serpong
III Cilacap
III Bengkulu Selatan
III Kaur
II-III Klaten
II-III Jogjakarta
II-III Kotabumi
II-III Pesawaran
II-III Sukadana
II-III Karawang
II-III Purworejo
II Sumbawa Barat
II Mataram
II Lombok Barat
II Parung Ciseeng Bogor Barat
II Buleleng
II Kediri
II Karangkates
II Kepahiang
II Bengkulu
II Seluma
Guncangan berkekuatan 4,4 SR dan berkedalaman 27 km.
Gempa tersebut terasa di Panggarangan pada skala II.
Sementara itu, Pelabuhan Ratu juga merasakan guncangan gempa pada skala I-II.
Pusat gempa berada di laut 49 km barat daya Kab. Sukabumi.
Kedua gempa ini disiarkan melalui bmkg.go.id maupun Twitter @infoBMKG.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)