TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Kalimantan Timur kini menjadi pembicaraan di tingkat nasional setelah dikabarkan menjadi kandidat kuat calon ibu kota negara menggantikan DKI Jakarta.
Kali ini tokoh Kaltim disebut-sebut diusulkan masuk jajaran Kabinet Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Penanggung Jawab Koordinator untuk Relawan Ma'aruf Amin (Kurma), Ir H Fatchurrohman Nugroho didampingi Kyai Aris Munandar menuturkan, Presiden Jokowi mempersilakan para relawan Jokowi-Amin mengusulkan nama-nama putra daerah, termasuk dari Kaltim yang layak masuk jajaran Kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Kami sebagai relawan dipersilakan merekomendasikan putera daerah terbaik asal Kaltim sebagai menteri atau masuk jajaran kabinet," kata Fatchurrohman didampingi Aris Munandar, Minggu (4/8/2019) sore.
Menurut Fatchurrohman, Relawan Kurma merekomendasikan dua tokoh Kaltim untuk masuk kandidat menteri, yakni Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Prof DR H Mas Jaya, MSi dan Gubernur Kaltim DR Ir H Isran Noor, M.Si.
Pihaknya merekomendasikan Masjaya karena dinilai memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menduduki jabatan menteri.
Selain sebagai akademisi, Masjaya cukup berpengalaman dalam organisasi.
Saat ini, Masjaya menduduki jabatan strategis bidang pendidikan yakni sebagai Ketua Presidium Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia (KPTN-KTI) serta pernah menjadi Ketua Tim Kajian Penentuan Calon Ibukota Provinsi Kalimantan Utara.
Masjaya juga Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim dan Wakil Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kaltim.
Untuk Gubernur Kaltim Isran Noor sangat layak direkomendasikan sebagai menteri di jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Siapa yang tidak kenal dengan kiprah Isran Noor.
Baca: Petugas Butuh Waktu 3,5 Jam Evakuasi Perempuan Muda yang Coba Bunuh Diri di Badung
Mantan birokrat yang juga politisi senior ini sangat berpengalaman karena pernah menjabat satu periode sebagai wakil bupati dan dua periode sebagai Bupati Kutai Timur.
Isran juga berpengalaman di bidang organisasi, karena pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Ketua Umum Perhimpunan Penyuluhan Pertanian Indonesia (Perhiptani) serta organisasi internasional sebagai Sekretaris Harian Brunai-Indonesia-Malaysia-Philipines East Asia Growth Area (BIMP EAGA).
Prof Masjaya saat dimintai tanggapan soal kemungkinan masuk jajaran Kabinet Jokowi-Ma'ruf hanya tertawa.
Bahkan, dirinya mempertanyakan dari mana informasi tersebut beredar.
Menurut dia, sejauh ini belum pernah mendengar, maupun mengetahui namanya mencuat menjadi calon menteri.
"Dari mana informasi itu, saya belum pernah dengar informasi itu, yang usulkan siapa?" tuturnya, Minggu (4/8/2019) kepada Tribun melalui hubungan telepon.
Namun demikian, sebagai pejabat negara dirinya tidak mempermasalahkan namanya diusulkan menjadi menteri.
"Saya ini pejabat publik, tidak bisa disalahkan orang mengusulkan, tapi untuk hal ini memang saya belum pernah dengar," ucapnya.
Masjaya juga mengaku, sebagai pejabat negara di tempatkan di mana saja dalam tugas, sudah menjadi risiko.
"Namanya pejabat negara, ditempatkan di mana saja sudah jadi risiko," ucapnya.
Waktunya Kaltim
Teka teki siapa yang bakal menjadi menteri pada kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin mendatang masih belum dapat diketahui publik.
Baca: Drama 10 Menit Baku Tembak Polisi dengan Residivis Narkoba dan Begal, Warga Memilih Berlindung
Sejumlah nama calon menteri terus mencuat, mulai menteri pada periode sebelumnya, politisi nasional, hingga sejumlah nama dari daerah.
Di Kaltim, terdapat sejumlah nama yang diisukan menjadi kandidat menteri, yakni Gubernur Kaltim Isran Noor; dan Rektor Unmul Prof Masjaya.
Pengamat politik dan sosial, Prof Sarossa Hamungpranoto menilai, warga maupun tokoh asal Kaltim layak untuk menjadi menteri pada periode selanjutnya.
Bahkan, sudah saatnya ada menteri berasal dari Bumi Etam, setelah sebelumnya beberapa kali terdapat menteri dari Kalimantan Selatan.
"Asalkan mereka siap untuk duduki jabatan tingkat nasional dan internasional, karena nantinya juga bakal bersinggungan dengan internasional, hal itu memang bukan hal yang mudah, tapi warga dari Kaltim layak," jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (4/8/2019).
Dikemukakan, penentuan menteri merupakan hak preogratif Presiden, namun menurutnya Presiden juga memiliki pertimbangan, serta tim penilai yang menentukan layak dan tidaknya seseorang diangkat menjadi menteri.
Jabatan menteri bukan lagi berbicara mengenai kepentingan daerah, namun nasional.
Hal itulah yang membuat calon menteri harus memiliki pandangan yang luas berkaitan dengan kebijakan nasional.
"Menteri ini milik nasional, pandangannya harus nasional bukan lagi lokalisme, karena bukan perwakilan dari daerah. Menteri merupakan tangan kanan Presiden, yang membantu dalam menentukan kebijakan nasional," jelasnya.
Baca: Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Ditangkap, Ibunda Mengaku AS Sangat Membenci Bu Susi
Berkaitan dengan dua nama yang diisukan tersebut, Isran Noor dan Prof Masjaya, menurutnya bidang yang tepat untuk menduduki jabatan menteri yang berkaitan dengan sumber daya alam (SDA), maupun bidang Pemerintahan.
"Yang jelas harus sesuai dengan kapasitasnya," imbuhnya.
Dia pun berharap, kabinet periode mendatang terdapat menteri dari Kaltim. Pasalnya selama ini belum pernah ada menteri yang berasal dari Kaltim.
"Sangat membanggakan jika ada yang ditunjuk dari Kaltim. Selama ini memang belum pernah ada dari Kaltim, Kalsel pernah, dan ini waktunya Kaltim," kata dia. (cde/son)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Dua Tokoh Kaltim Diusulkan Masuk Jajaran Kabinet Jokowi, Ini Sosok yang Layak Jadi Menteri