Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mempertanyakan pihak PLN yang menyebut pohon sebagai penyebab pemadaman listrik total yang melanda wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat pada akhir pekan lalu.
Menurut dia, pohon-pohon yang tumbuh di sekitar transmisi milik PLN harus diawasi ketinggiannya agar tak membahayakan arus listrik.
"Ada yang mengatakan padamnya karena pohon, itu berarti pohon itu tidak dipotong pada waktunya. Mestinya sekian meter dibabat (ditebang) gitu," ujar JK yang ditemui di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).
Baca: Wakil Ketua BPKN Minta PLN Perhatikan Keluhan Kerugian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia
Jusuf Kalla berharap PLN dapat berbenah diri ke depan. Salah satu solusinya adalah dengan melanjutkan proyek transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) 500 kV Sumatera Jawa atau transmisi kabel bawah laut yang dibatalkan sebelumnya.
Baca: Bayar Ganti Rugi Korban Blackout, PLN akan Potong Gaji Karyawan
HVDC Sumatera - Jawa itu diharapkan menjadi solusi jika pembangkit di wilayah timur mengalami gangguan, pasokan listrik tetap aman dari wilayah barat atau Sumatera.
"Sistem energi itu harus bertingkat, harus punya pengaman, harus lebih tinggi cadangannya. Itu bagaimana ada Sumatera-Jawa GRID jadi tersambung itu kabel bawah laut. Sehingga kalau ada masalah di Jawa Barat terputus dengan Jawa Timur, ada dari Sumatera," ungkap Jusuf Kalla.
Seperti diketahui, PLN membantah soal dugaan sabotase yang menyebabkan pemadaman listrik total yang melumpuhkan Jabodeabek sekitar 10 jam itu.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka menjelaskan, Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV di Ungaran- Pemalang berdekatan dengan pohon berketinggian lebih dari 9 meter.
Pohon disinyalir menjadi pemicu hubungan singkat listrik lalu terbakar, sehingga mengakibatkan jaringan transmisi rusak fatal.