TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ibunda Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Siti Habibah masih mendapatkan perawatan intensif dari dokter di ruang ICU Mitra Cibubur hingga Senin (12/8/2019).
Demikian Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan kepada Tribunnews.com, Senin (12/8/2019).
Eyang Habibah demikian sapaan Ibunda SBY itu, dibawa ke RS Mitra Cibubur sejak Kamis (8/8/2019) petang yang lalu.
"Sampai sekarang masih di ICU, tapi belum bisa berinteraksi dengan pihak lain. Belum bisa komunikasi dan masih dalam penanganan dokter secara intensif," ujar Ferdinand Hutahaean.
Sakit karena usia sudah sepuh, menurut Ferdinand yang selama ini diderita Eyang Habibah.
Baca: 6 Kasus Sapi Kurban Ngamuk Sebelum Disembelih, Ada yang Terpaksa Ditembak Mati
"Selama ini memang sudah berkurang jauh kesehatannya karena faktor usia semata. Tidak ada sakit khusus atu tertentu. Jadi kalau dibilang sakit, ya sakit tua. Sudah sepuh," jelasnya.
Menurut dia, kini kondisi kesehatan Eyang Habibah sudah stabil, meskipun masih dirawat di ICU.
"Sudah stabil. Meskipun dalam kondisi masih belum bisa berinteraksi," ucapnya.
Punya riwayat sakit gangguan empedu
Catatan Tribunnews.com, Siti Habibah pernah memiliki riwayat sakit berupa gangguan empedu.
Ia pernah menjalani operasi pada 2011, saat SBY masih menjabat Presiden.
SBY Pernah Ungkap Serangan Berupa Surat yang Bikin Ibunya Sakit Berhari-hari
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan secara langsung di Indonesia.
Baca: Pasha: Istri Gimana, Kapok Nggak, Suaminya Jadi Wakil Wali Kota
SBY memenang pemilu presiden (pilpres) pada tahun 2004 lalu.
Kala itu SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Tak hanya pada tahun 2004, SBY juga kembali memenangkan pilpres pada tahun 2009.
SBY yang saat itu berpasangan dengan Boediono sebagai wakil presiden, berhasil mengalahkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
Selama 10 tahun memimpin Indonesia, SBY tentu saja memiliki sejumlah kisah yang dialaminya.
Itu seperti yang ditulisnya dalam buku yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY menceritakan adanya berbagai serangan yang diterimanya selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Termasuk serangan yang ditujukan kepada keluarganya.
Baca: Perempuan Ini Dinyatakan Tuli karena Menggunakan Cotton Bud
Satu di antara anggota keluarga SBY yang mendapatkan serangan adalah sang ibu.
SBY mengungkapkan, saat itu sang ibu yang bernama Hj Siti Habibah berusia 82 tahun.
Sejak tahun 2007, Hajah Siti Habibah tinggal di Jakarta setelah lebih dari 40 tahun tinggal di Blitar, Jawa Timur.
Menurut SBY, ibunya lahir dari komunitas pesantren di Tremas, Pacitan.
"Sejak muda beliau adalah pengagum Bung Karno, bahkan ketika saya sering sowan kepada beliau di Blitar, beberapa kali kami berziarah di makam Proklamator Bung Karno, di Kota Blitar," terang SBY.
Meski demikian, pada suatu hari sang ibu mendapatkan sebuah surat.
SBY menuliskan, surat itu ditujukan ke ibunya sekitar 6 tahun sebelum dia menulis buku tersebut.
SBY mengungkapkan isi surat tersebut sungguh tidak pantas.
Bahkan, dia juga menyebutnya "tidak beradab."
Termasuk bahasa yang digunakan juga sangat kasar.
Baca: Ada Wacana soal Tax Amnesty Jilid II, Rizal Ramli: Pertama Gagal Total, yang Ini Konyol
"Isinya sungguh tidak pantas dan tidak "beradab". Di samping bahasanya sangat kasar, surat itu juga penuh dengan penghinaan dan penistaan, baik kepada saya maupun kepada beliau," tulis SBY.
SBY melanjutkan, surat itu juga disertai sumpah serapah, dan doa-doa yang sangat buruk kepada keluarganya.
"Karena begitu terganggunya perasaan beliau, ibunda saya sampai mengalami sakit berhari-hari," terang SBY.(*)