TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR – Selpi Lusniawati (27) tak henti-hentinya memandangi foto wajah ibunya, Alis Juariah (46) dari balik layar ponselnya. Selpi mengaku hanya itu foto sang ibu satu-satunya yang tersisa.
Foto terakhir sebelum ibunya memutuskan pergi ke Arab Saudi 21 tahun silam untuk menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia).
Saat itu, Selpi masih duduk di bangku sekolah dasar. Seingatnya hanya dua kali ibunya mengirimi uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolahnya.
“Sejak ibu pergi untuk bekerja saya tinggal sama paman. Sekarang saya sudah menikah sudah punya anak dua,” tutur Selpi saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kampung Muhara RT 001/010, Desa/Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (12/08/2019).
Baca: Ini Rincian Gerbang Tol yang Kena Aturan Ganjil-Genap Jakarta, Simak Ketentuannya
Alis Juariah disiksa hingga dapat 20 jahitan Selpi mulai kehilangan kontak dengan ibunya sejak 2000.
Ia baru mendapat kabar lagi pada 2014, itu pun kabar yang membuatnya meradang.
“Ibu katanya ingin pulang, tapi sama majikannya tidak diperbolehkan, malah sering disekap, di sana sering disiksa, bahkan pernah sampai mendapat 20 jahitan karena tangannya ditusuk,” ucapnya.
Baca: Pengemudi Ojek Online di Madiun Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
Bahkan di salahsatu suratnya, Alis meminta keluarganya untuk melapor dan melakukan berbagai cara agar ia bisa segera dipulangkan ke Tanah Air.
“Ibu katanya ingin cepat-cepat pulang, sudah tidak sanggup lagi di sana (sering disiksa),” ucapnya.
Berbekal informasi tiga lembar surat yang diterimanya itu, Selpi pun meminta bantuan pemerintah melalui instansi-instansi terkait di Jakarta.
“Saya dan paman sudah bolak-balik lapor ke sana (Jakarta). Sudah habis uang, jual ini dan itu tapi belum juga ada hasilnya sampai sekarang, saya juga tidak tahu kondisi ibu sekarang seperti apa,” katanya.
Berharap Presiden Peduli
Namun Selpi bertekad akan terus berusaha dan berjuang keras agar bisa memulangkan ibunya ke tanah air dengan meminta bantuan para pihak termasuk ke presiden.
“Mohon Pak Presiden, Pak Jokowi, tolong pak bantu pulangkan ibu saya, kasihan,” ucapnya lirih.