Kepala Desa Haurwangi, Iwan Sulaeman menuturkan, setelah mendapat laporan terkait persoalan tersebut langsung berkordinasi dengan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (Astakira) Pembaharuan selaku lembaga advokasi pekerja migran.
“Alhamdulilah mereka siap bantu, dan sekarang sedang menanganinya,” kata Iwan.
Pihaknya akan mengirimkan surat ke instansi-instansi terkait untuk mendorong proses pemulangan salahsatu warganya itu.
“Termasuk ke presiden. Kita akan bantu keluarganya untuk mengirimkan surat langsung ke pak Jokowi agar ibu Alis bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya,” imbuhnya.
Sudah 21 Tahun Tak Pulang
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur Najib Ali Hildan mengatakan, telah mengumpulkan informasi terkait pekerja migran Indonesia (PMI) Alis Juariah, termasuk melacak keberadaannya.
“Alhamdulilah kita dapati nomor telepon majikannya. Saya coba telepon langsung dan minta untuk bicara langsung dengan Alis Juariah, namun dia mengaku katanya sedang ada di luar negeri, kita akan terus hubungi dia,” kata Najib.
Ditegaskannya, asosiasi akan berjuang keras agar bisa membantu memulangkan PMI Alis Juariah termasuk memperjuangkan hak-haknya yang diduga tidak didapatkan.
"Kita akan terus dorong intansi-instansi terkait agar Alis Jauriah secepatnya dipulangkan ke Tanah Air. Ini negara harus hadir karena ada warganya yang tidak bisa pulang selama 21 tahun dan diduga telah menjadi korban penganiayaan,” katanya.
Penulis : Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Ratapan Anak TKI: Pak Jokowi, Tolong Pulangkan Ibu Saya, Kasihan Sering Disiksa..."