Menhut Ungkap Manfaat Pohon Aren, Ideal untuk Rehabilitasi Lahan Kritis
Menhut Raja Antoni menyebut pohon aren punya fungsi ekologis dan ekonomis yang baik, juga sebagai alternatif energi dan sumber bioetanol.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memiliki luas areal tanaman aren mencapai lebih dari 2 juta hektare. Tersebar di berbagai daerah mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Di sisi lain aren merupakan tanaman yang ideal untuk rehabilitasi lahan kritis. Hal ini karena aren dikenal adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan, termasuk tanah marginal.
Berkenaan dengan manfaat pohon aren ini, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau persemaian pohon aren milik PT ITCI Kartika Utama (ITCIKU) di Kalimantan Timur.
Ia didampingi oleh Dr. Willie Smits selaku konservasionis, ahli mikrobiologi yang juga pendiri Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) untuk mempelajari terkait persemaian aren.
Baca juga: Masa Kelam Adanya Penembak Misterius Hadir dalam Film Dokumenter Berjudul Petrus
Dalam kesempatan itu Raja Antoni menyebut pohon aren punya fungsi ekologis dan ekonomis yang baik, juga sebagai alternatif energi dan sumber bioetanol.
“Penanaman aren, sebuah produk yang diyakini memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis yang baik,” ujar Raja Antoni dalam keterangannya, Senin (2/12/2024).
Ia menerangkan, keberadaan tanaman aren memiliki potensi luar biasa yang tidak berhenti pada konteks ekonomi, tetapi juga ekologis dan sosial.
Selain itu lanjutnya, potensi pohon aren tidak hanya terbatas pada pangan, tetapi juga meluas ke sektor energi. Nira aren juga dapat difermentasi menjadi bioetanol, yang merupakan energi terbarukan.
Dalam kunjungan kerjanya ini, Menhut Raja Antoni didampingi oleh Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Didaigfar, Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Hidup Mahfudz, dan Dirjen PDASRH Dyah Murtiningsih.