TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rhenald Kasali, Selasa (13/8/2019) meluncurkan karya terbarunya yang berjudul #MO.
Hasil riset terbarunya itu menarik perhatian publik, karena berhasil memetakan dengan jelas gejala mobilisasi dan orkestrasi yang belakangan marak dilakukan dengan teknologi digital.
Ia mencatat, digitalisasi kehidupan telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap cara setiap orang melakukan konsumsi, kegiatan ekonomi produktif, menyebarkan informasi dan menjalani kehidupan itu sendiri. Hal ini berpengaruh terhadap banyak hal, mulai dari marketing, komunikasi publik, pelayanan jasa publik, leadership hingga pengelolaan ekonomi.
"Bahkan industri akan dan tengah dihantui oleh gejala kehilangan the main yang menjadi sumber pendatannya," katanya dalam peluncuran buku #MO.
Menurutnya, surat kabar adalah korban pertama ketika mereka kehilangan pendapatan dari penjualan koran dan iklan.
Disusul televisi. Lalu airlines tak dapat tidup dari tiket.
Demikian juga industri telekomunikasi tak dapat hidup dengan hanya menyandalkan pendapatan dari voice
"Inilah era #MO. Era yang membuat banyak teori-teori bisnis jadi usang, dan berbagai model bisnis tak lagi relevan. Banyak orang yang kebingungan. Dan yang pasti, era yang membuat banyak orang yang gagal paham. Termasuk, di kalangan akademisi yang masih berkutat dengan teori dan asumsi lama," ucapnya.
Mobilisasi
Satu di antara ciri era MO adalah munculnya mobilisasi berbagai isu melalui media sosial dengan menggunakan tagar.