“Katanya dia dipanggil untuk bertemu dengan salah satu pimpinan KKB di Ilaga. Namun sepertinya dia dijebak."
"Ada seseorang yang dikenal memanggil dia dalam perjalanan, tidak tahunya seperti itu akhirnya,” ucap Kaharudin.
Menurut sang ayah, Hedar merupakan sosok yang pendiam namun juga suka bersosialisasi terlebih mudah percaya dengan orang lain.
Kaharudin mengaku, sebelumnya tak mempunyai firasat apa-apa terhadap sang putra sulung.
“Tidak ada firasat apa-apa karena dia itu komunikasinya banyak sama mamanya di Serui."
"Terakhir saya komunikasi dua hari sebelum Idul Fitri. Dia minta didoakan karena akan naik lagi ke Ilaga,” kata Kaharudin, Selasa (13/8/2019).
Baca: Baru 24 Tahun & Tulang Punggung Keluarga, 4 Fakta Sosok Briptu Heidar yang Tewas Disandera di Papua
Tanggapan Menkopolhukam
Kematian Briptu Hedar ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto.
Menurut Wiranto, hal tersebut sudah menjadi bagian dari risiko operasi militer.
"Ya kan kita kan sedang mengamankan daerah itu, ada yang ketembak, ada yang luka itu bagian dari operasi itu, itu bisa setiap hari terjadi ya," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/8/2019), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Wiranto menyatakan, gugurnya Briptu Heidar tak akan menghentikan operasi pengamanan Papua.
Menkopolhukam juga berharap pelaku mau menyerahkan diri.
"Pokoknya kita lanjutkan operasi-operasi seperti itu, jadi enggak akan ada habis-habisnya," kata Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Selasa (13/8/2019).
"Saya berkali-kali masalah operasi seperti itu tidak usah diperbincangkanlah, kita doakan suapaya pasukan kita selamat."