Namun, ia tak mengetahui alamat pasti bibinya tersebut.
"Kami menginap karena sudah malam, rencananya besok mau mencari lagi rumah Bibi Elsa."
"Tapi malam itu kami ribut, sehinga saya membunuh Fera," ujarnya.
Lalu, Syawaludin mempertanyakan alasan Prada DP nekat berangkat ke Serang Banten dengan alasan untuk belajar mengaji usai membunuh.
"Di sini banyak, kenapa harus Banten?" tanya Syawaluddin lagi.
Mendengar pertanyaan itu, Prada DP langsung menundukkan kepalanya dan enggan melihat hakim sembari menangis.
"Saya ketemu sama guru ngaji namanya Abah Syari," ucap Prada DP.
Syawaludin pun lantas membeberkan riwayat dari guru ngaji yang diucapkan Prada DP.
Berdasarkan catatannya, Abah Syar'i yang dimaksud Prada DP pernah terjerat kasus akibat menyembunyikan tahanan yang kabur pada 2013-2014.
"Saya juga tahu kalau dia nolak kedatangan kamu."
"Takut bermasalah lagi, makanya kamu dialihkan ke tempat muridnya. Benar apa tidak?" ungkapnya.
Usai dibeberkan penjelasan Hakim, Prada DP akhirnya bungkam tanpa berani menjawab pertanyaan itu.
Ia pun hanya tertunduk sembari menangis.
Selain itu, Prada DP mengaku bertobat setelah melakukan perbuatan keji tersebut.