Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan kader, simpatisan, serta masyarakat menghadiri, Tahlil dan Doa Bersama mengenang wafatnya KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) dan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia, di halaman kantor DPP PPP, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019) malam.
Kegiatan diawali dengan pelaksanaan salat magrib berjamaah dan dilanjutkan doa bersama.
Jemaah yang didominasi para ibu-ibu ini memenuhi halaman kantor partai berlambang kakbah sejak sore menjelang salat Magrib.
Kegiatan langsung dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, keluarga dan kolega Mbah Moen, maupun pimpinan harian DPP PPP.
Baca: Ditjen Pas Cetak Rekor MURI Tari Kolosal yang Diikuti Narapidana Jelang 17 Agustus
Baca: Keterangannya Dinilai Banyak Kejanggalan, Prada DP Nangis Ditanya Kabur ke Banten Usai Bunuh Pacar
Baca: Rupanya Ini Alasan Persib Depak 3 Pemain Asing Sekaligus: Berikut Peran 3 Pemain Anyar di Maung
Suharso menuturkan, kehilangan yang besar dirasakan keluarga besar PPP setelah Ketua Majelis Syariah DPP PPP itu meninggal dunia di Makkah saat mengikuti rangkaian haji, pada Selasa (6/8/2019) pada pukul 04.17 waktu setempat.
"Malam ini kita mengenang orang tua kita semua, guru kita semua. Tentu kita semua merasa kehilangan beliau (Mbah Moen) semua memiliki cerita masing-masing bersama beliau," kenang Suharso.
Dirinya pun mengingatkan, para tamu undangan bahwa banyak pelajaran baik semasa hidup Mbah Moen yang bisa diteladani.
Salah satunya, ujar Suharso, almarhum Mbah Moen tidak pernah berbicara keburukan seseorang.
"Seingat saya beliau itu sulit mengatakan tidak, jangan, enggak boleh, terutama dalam membicarakan orang lain. Semuanya baik-baik saja, pelajaran baik buat saya dan bisa kita teladani," kata dia.
"Selamat jalan Mbah Moen mudah-mudahan kami diberi kekuatan melanjutkan warisan keteladanan," sambung Suharso.
Wafat di Makkah
Kiai kharismatik KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen meninggal dunia.
Kabar duka itu disampaikan Sekjen PPP Arsul Sani.