TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 37 peserta Pemilihan Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang berasal dari unsur guru Sekolah Luar Biasa melakukan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa Tuna Rungu Santi Rama Fatmawati Jakarta. Ini merupakan salah satu agenda wisata edukasi yang disajikan agar para peserta dapat melihat langsung dan saling berbagi wawasan inovasi dengan guru-guru yang ada di Sekolah yang berlokasi di Daerah Fatmawati, Jakarta Selatan ini.
Peserta terlihat begitu antusias dalam kunjungan edukasi ini. Selain berbagi tentang sistem pembelajaran, mereka juga dapat melihat fasilitas-fasilitas pembelajaran yang tersedia. Tanti Erkanti, Kepala SLBA Budi Nurani Sukabumi yang merupakan salah satu peserta mengatakan, “Saya senang sekali bisa berkunjung dan melihat langsung sekolah ini. Banyak ilmu dan inspirasi yang saya dapat dari sekolah ini, nanti akan saya terapkan di sekolah saya.”
Kedatangan para peserta juga disambut baik oleh para guru dan kepala sekolah mereka juga sangat senang dengan kedatangannpara peserta yang berasal dari berbagai daerah ini. “Saya senang dan merasa terhormat sekali. Mereka bisa lihat lingkungan sekolah kami. Tadi juga kami banyak berbagi informasi. Senang deh pokoknya” Ungkap Ekoyono Wahyu Sudiarto, Kepala SLB Tuna Rungu Santi Rama Fatmawati. Di sekolah ini peserta dipersilahkan secara bebas untuk meneliti dan melihat berbagai fasilitas sesuai kebutuhan sekolah masing-masing.
Mengingat peranan guru begitu besar bagi perkembangan dan kemajuan anak didik. Tidak terkecuali bagi anak-anak dari SLB, menuntut para guru-guru harus terus mengembangkan invovasinya agar menghasilkan generasi penerus yang setara dengan yang lainnya. Tidak sedikit telah lahir anak-anak dari SLB yang dapat membanggakan negara ini.
Untuk itu, masyarakat menilai kegiatan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional 2019 ini sudah sepatutnya dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.
Seperti yang dikemukakan oleh salah satu orang tua murid SLB Tunarungu Santi Rama, Esus Sundusiah. Memiliki anak bernama Fajrul Hakam siswa SMPLB Kelas 7 tidak membuat ia kecil hati, ia yakin walau dengan keterbatasan yang dimiliki putranya, bisa setara dengan anak-anak lainnya. “Tuhan pasti punya rencana lain. Dan setiap orang diberikan kelebihan dan kekurangan. Tapi dalam hal ini, anak saya bisa diberikan kesempatan magang diberbagai perusahaan. Makanya saya yakin. Dengan kemampuan guru mengajar, peralatan yang memadai, serta banyaknya perhatian dari berbagai pihak semua itu pasti bisa berjalan. Dengan didikan yang baik yang diterima anak saya, akhirnya anak saya bisa berkomunikasi dengan baik tanpa selalu menggunakan bahasa isyarat,” ujarnya disela menunggu kepulangan anaknya.
Esus juga menambahkan, dengan adanya pemilihan guru berprestasi, merupakan ajang yang bagus dan harus terus dilakukan oleh pemerintah, agar guru-guru di daerah terpencil dapat terpacu untuk terus berprestasi
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, sudah barang tentu sistem pendidikan bagi siapapun akan terlaksana dengan baik. Terlebih perkembangan teknologi yang demikian pesat, dapat dijadikan suatu media yang memudahkan dalam proses pembelajaran khususnya bagi peserta didik SLB.
Namun dengan begitu, kurikulum hingga sarana pendidikan juga harus terpenuhi agar mereka dapat memperoleh pendidikan yang memadai sebagai bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan abad 21 ini.
Dengan adanya kunjungan edukasi ini, diharapkan bisa menambah wawasan dalam sistem pembelajaran yang dapat ditularkan kepada guru-guru yang berada didaerahnya dan terjalinnya kolaborasi sistem pendidikan dengan daerah lain, sehingga proses belajar dapat saling bersinergi untuk kemajuan bangsa ini.