Ada beberapa hal yang akan Ibu ceritakan agar dapat diketahui oleh generasi sekarang supaya mereka dapat membayangkan betapa sulit dan prihatinnya mempertahankan kemerdekaan ini.
Setelah hari proklamasi, Bapak tidur berpindah-pindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Hal itu harus dilakukan dengan menyamar. Cobalah bayangkan. Untuk pergi ke salah satu rumah kawan di daerah Matraman, Bapak harus menyamar sebagai penjual sayur.
Bapak memakai kopiah buruk dan kemeja kotor dan kumal. Di pinggangnya melilit sarung pelekat tua.
Dengan celana rombengan dan pikulan sayur terus ‘menjajakan’ sayurnya sampai ke rumah kawan yang dituju.
Kalau Ibu menyamar sebagai penjual nasi pecel dengan konde di atas kepala dan kebaya kumal.
Kalau diingat kejadian-kejadian itu sekarang rasanya lucu sekali.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Unik Setelah Proklamasi, Soekarno Menyamar Jadi Tukang Sayur dan Fatmawati Jadi Tukang Pecel, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/17/kisah-unik-setelah-proklamasi-soekarno-menyamarjadi-tukang-sayur-dan-fatmawati-jadi-tukang-pecel?page=all.