Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi dari Jeddah
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengumpulkan jajarannya untuk rapat evaluasi bersama Kedutaan Besar RI untuk Arab Saudi menjelang kepulangannya ke Tanah Air.
Amirul Hajj yang juga Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menggelar rapat evaluasi yang dipimpinnya secara langsung di Kantor Urusan Haji Konjen RI di Jeddah, Sabtu (17/8/2019)
Rapat tersebut merupakan exit meeting sekaligus evaluasi awal penyelenggaraan haji 1440 H yang dihadiri oleh delegasi Amirul Hajj, Dubes RI untik Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Konjen RI di Jeddah Heri Saripudin, Dirjen PHU Kemenag Nizar Ali, serta para kepala bidang layanan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.
Baca: Kronologi Penyerangan Mapolsek Wonokromo: Pelaku Pura-pura Buat Laporan Pengaduan
Baca: Real Madrid Lumat Tuan Rumah Celta Vigo
Baca: Meriah, Lomba 17-an Jemaah Haji di Rizq Palace Makkah
Rencananya Amirul Hajj dan delegasinya akan kembali ke Tanah Air pada 18 Agustus 2019 dan akan memantau pelaksanaan ibadah haji dari Indonesia.
Pada kesempatan itu, Duta Besar RI di Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengapresiasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) atas sukses penyelenggaraan haji 1440H/2019M.
"Saya apresiasi sukses penyelenggaraan haji tahun ini," kata Dubes.
Apresiasi juga diberikan Dubes RI di Saudi atas pertemuan Menag Lukman Saifuddin dengan Gubernur Mekkah yang juga Wakil Ketua Komite Tertinggi Penyelenggaraan Haji Khalid Al Feisal bin Abdul Aziz. Pertemuan itu berlangsung di Imarat-Mekkah yang berlokasi di Mina, 12 Agustus 2019.
"Saya juga apresiasi pertemuan Menag dengan Gubernur Mekkah," tuturnya.
Gubernur Mekkah adalah penasihat raja, Rais Lajnah Markaziyah (Ketua Komite Haji Pusat) dan Wakil/Naib Lajnat al-Hajj al-Ulya (Wakil Ketua Komite Tertinggi Penyelenggaraan Haji).
Dalam pertemuan kali pertama antara Menag dengan Gubernur Mekkah, Amirul Hajj meminta penambahan daya tampung tenda-tenda dan toilet di Mina bagi jemaah Indonesia. Usulannya, dengan meningkatkan bangunan tenda dan toilet.
Kepada Gubernur Mekkah, Menag juga mengusulkan agar layanan fast track diperluas. Tahun ini, layanan tersebut hanya diberlakukan bagi embarkasi Jakarta.
"Saya melihat fast track amat berhasil. Saya berharap ini bisa diberlakukan ke semua embarkasi, tahun depan," tutur Menag.
Sehari sebelumnya, Menag bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Muhammad bin Salih Banten. Dalam pertemuan tersebut, Menag juga menekankan semakin mendesaknya kebutuhan memperbanyak daya tampung kapasitas tenda-tenda dan toilet di Mina. Menag berharap tenda dan toilet di Mina dapat dibangun bertingkat.
Menteri Haji dan Umrah berjanji akan memperhatikan usulan Indonesia. Menurut Mohammad bin Salih Banten, Pemerintah Arab Saudi benar-benar menaruh perhatian serius kepada Indonesia karena jumlah jemaahnya terbesar di dunia.