TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua, Lenis Kogoya mengimbau kepada semua pihak agar tidak saling menjelekan sesama masyarakat Indonesia.
"Mungkin kulit yang beda tapi kita menghirup udara yang sama. Kecuali negara lain yang mengacau kita punya lambang, kita boleh marah sama-sama," ujar Lenis di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
"Tapi antara Papua dan Jakarta, Aceh dengan Jakarta, anak bangsa yang tidak boleh saling jelekkan satu dengan lain. Kita sama-sama Merah Putih, satu bangsa yang sama. Papua juga bagian dari NKRI," sambung Lenis.
Baca: Elite PDIP Duga Sosok Ini Berada di Balik Kerusuhan Manokwari dan Sorong
Baca: Menkopolhukam Pesan Saling Memaafkan dan Sabar Sikapi Kasus Papua
Lenis pun mengimbau kepada organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Pulau Jawa maupun pulau lainnya untuk mengendalikan diri dan menyampaikan aspirasi di muka umum sesuai undang-undang berlakum
"Jangan menkhianati sesama, apalagi nama-nama binatang, suruh pulang lah. Itu yang membuat marah orang Papua. Namun orang Papua marah dan hari ini sudah ilang, bakar, selesai," tutur Lenis.
Selain itu, Lenis juga berharap kepada aparat kepolisian untuk mengusut secara tuntas peristiwa di Malang dan Surabaya, Jawa Timur yang diduga melakukan tindakan rasisme terhadap mahasiswa asal Bumi Cendrawasih.
Soal & Kunci Jawaban Buku Latihan Matematika Kelas 5 SD Halaman 41 Kurikulum Merdeka : Latihan Bab 3
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang
"Ormas manapun yang menganggu, provokatornya harus ditangkap. Siapapun yang melakukan bahasa apapun, Kapolri harus diperiksa dong, jangan dibiarkan. Itu yang membuat ke depan tidak terjadi lagi," pungkas Lenis.
Saling memaafkan
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto berpesan kepada seluruh pihak untuk bisa saling memaaafkan dan menenangkan diri pasca insiden asrama Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, yang berujung kerusuhan di Manokwari Papua Barat.
"Sabar, saling memaafkan, jaga ketenangan, jaga kedamaian, rawat persatuan. Itu saja," kata Wiranto di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).
Mantan Panglima ABRI itu pun enggan berbicara lebih jauh terkait penanganan kerusuhan tersebut.
"Minggir, minggir (saya mau lewat)," ucapnya.
Baca: Elite PDIP Duga Sosok Ini Berada di Balik Kerusuhan Manokwari dan Sorong
Wiranto meminta awak media agar mengabarkan kebaikan soal hal tersebut.
"Wartawan juga begitu, ya, saya harapkan juga sabar, mengabarkan kebaikan," kata dia.