TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas, mengaku telah menginstruksikan jajaran Banser untuk menjaga asrama mahasiswa Papua di seluruh Indonesia.
Penjagaan ini menyusul peristiwa pengepungan yang dilakukan sejumlah orang terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang .
“Hari ini saya sudah perintahkan seluruh kader Banser untuk menjaga asrama-asrama mahasiswa Papua untuk silaturahmi ke mereka dan kalau perlu menjaga asrama-asrama mereka kalau mereka membutuhkan ya. Saya udah instruksikan itu per hari ini,” ujar Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas di Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (20/8/2019).
Baca: Besarnya Anggaran DKI Jakarta, Jadi Alasan Bekasi Mau Bergabung
Langkah ini juga dilakukan untuk merespon pernyataan Gubernur Papua, Lukas Enembe yang meminta Banser untuk membantu menjaga warga Papua di seluruh Indonesia.
Gus Yaqut mengaku sempat menerima laporan bahwa kader Banser di Surabaya sempat diajak oleh sekelompok ormas untuk mengepung asrama Papua. Namun, Banser menolak untuk ikut terlibat dalam pengepungan tersebut.
Baca: Gadis 15 Tahun Dirudapaksa 4 Pria Bergilir & Disekap 2 Hari, Korban Berasal dari Keluarga Tak Mampu
“Mereka menolak karena itu bukan jalan perjuangan kami. Makanya kita tolak dan kita tak terlibat sama sekali dalam pengepungan asrama,” tutur Yaqut.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe sempat bertanya-tanya alasan mengapa Khofifah yang tak menurunkan Banser untuk membela Mahasiswa Papua yang diserang oleh sejumlah orang di Surabaya dan Malang.
Baca: 5 Fakta Seputar Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi kepada Jokowi, Lokasi Masih Belum Ditentukan
"Saya sampaikan kepada Ibu Gubernur, ibu minta maaf bukan mewakili Jawa Timur, ini kelompok tertentu," tutur Lukas Enembe.