Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi kantor DPP Partai Golkar di Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, terlihat sedikit diperketat pasca pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal, Rabu (21/8) dini hari.
Pantauan Tribunnews.com, gerbang DPP Partai Golkar yang berwarna hitam nampak ditutup dan dijaga oleh dua orang satpam.
Padahal biasanya, gerbang ini selalu dibuka sehari-hari. Pun demikian dengan penjagaan biasanya tak seperti kali ini.
Saat Tribunnews.com mendekati lokasi, seorang satpam bertanya keperluan dan tujuan berkunjung. Hal ini dilakukan tiap kali ada yang mendekati gerbang tersebut.
Begitu memasuki lokasi kantor DPP Golkar, langsung terlihat bekas lemparan bom molotov yang telah menghitam. Bekas lemparan itu berjarak kurang lebih 4 meter dari gerbang depan.
Baca: Spotify Kini Dibekali Fitur Parental Control, Bisa Atur Lagu yang Cocok untuk Anak
Di dalam, terlihat sejumlah anggota kepolisian tampak berjaga dan memantau situasi terkini. Salah satunya adalah Kapolsek Palmerah Kompol Ade Rosa.
Hingga saat ini, suasana terlihat lebih kondusif dan tidak ada nuansa tegang di kantor DPP partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Kantor DPP Partai Golkar ynag terletak di Jl Anggrek Nelimurni, Slipi, Jakarta Barat, diduga dilempar bom molotov, pada Rabu (21/8) dini hari.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
"Iya. Benar (ada kejadian itu)," ujar Argo, ketika dikonfirmasi, Rabu (21/8/2019).
Ia mengatakan ada dua buah molotov yang dilempar oleh orang tak dikenal meski tidak sempat menyala atau meledak. Adapun botol yang digunakan sebagai molotov adalah botol bekas sirup.
Saat ini, kepolisian tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memeriksa benda diduga bom molotov tersebut.
Argo juga mengatakan pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi dan rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian guna mencari pelaku pelempar bom molotov.
"Masih diselidiki ya (pelakunya)," tandasnya.