TRIBUNNEWS.COM - Ketua Adat Papua, Lenis Kogoya memberikan komentarnya terkait langkah yang diambil Pemerintah dalam menangani isu rasisme yang menimpa rakyat Papua.
Lenis Kogoya menuturkan bahwa dalam menangani Papua tidak hanya dibutuhkan sikap bahasa dan pendidikan tinggi.
Namun semua harus dimulai dari hati, menurutnya setiap permasalahan dapat diatasi apabila ada pendekatan lewat hati.
Hal ini diungkapkan Lenis Kogoya dalam acara Mata Najwa edisi Rabu (21/8/2019) dengan tema 'Nyala Papua'.
"Ada hal yang saya pelajari setelah saya berjalan bersama dan mendampingi Pak Presiden, ada hal lain yang harus diperhatikan dalam menangani Papua, bukan sikap bahasa, pendidikan tinggi tapi harus mulai dari hati," ujar Lenis.
"Kalau bangun Papua itu harus dengan hati, kalau sudah dari hati pasti segala sesuatunya beres," sambungnya.
Lantas Lenis memberikan contoh beberapa masalah yang dialami rakyat Papua. yang dapat diselesikan dengan adanya pendekatan hati.
"Saya mau kasih tahu beberapa contoh, kalau kita menanggapi kalimat kakak gubernur, Papua belum dimanusiakan di Indonesia," ujar Lenis.
"Jadi kalau betul-betul orang Papua ini sudah dimanusiakan di Indonesia ada hal yang perlu dilakukan," sambungnya.
"Salah satunya masalah Freeport, haknya masyarakat itu dikasih berapa persen? Terus orang asli Papua sekarang kerja secara PHW, terus ada CPNS di Papua numpuk sampai 12 ribu orang," tutur Lenis.