Joko mengatakan, pertumbuhan tinggi badan Emen mulai nampak sejak umur 10 tahun.
Waktu itu Emen duduk di kelas V SD.
Namun, saat itu tinggi badan Emen sama dengan ayahnya.
Baca: 18 Latihan untuk Meningkatkan Tinggi Badan secara Alami
Armenda Jamel, remaja di Kabupaten Rohil, Riau, yang memiliki tinggi badan mencapai 2,6 meter.(KOMPAS.COM/IDON)
Tinggi badan yang di atas normal membuat Emen kesulitan untuk keluar masuk kamarnya.
Untuk itu, kusen pintu kamar Emen terpaksa dibongkar.
"Kepalanya sering terbentur di kusen. Jadi dibongkar bagian atasnya," ujar Joko.
Untuk kusen pintu rumah bagian depan tidak dibongkar.
Setiap kali keluar, Emen harus menunduk.
Minder Emen dikenal sosok yang tenang.
Namun, karena badannya yang besar dan tinggi tidak seperti teman sebayanya, membuat dia minder.
Emen memilih lebih banyak di rumah.
"Kadang ada dia main-main sama teman-teman sebayanya. Tapi dia agak minder, mungkin karena badannya yang besar," kata Joko.
Akhirnya Emen lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di rumah.