Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak tujuh orang calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalani tes wawancara dan uji publik di Ruang Serba Guna, Gedung III Lantai I, Kementerian Sekretariat Negara, pada Selasa (27/8/2019).
Jimmy Muhamad Rifai Gani, Penasehat Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, merupakan orang terakhir yang menjalani tes tersebut pada hari ini. Dia diketahui mendaftarkan diri di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan KPK.
Upaya Jimmy mendaftarkan diri di dua lembaga itu menarik minat Pansel Capim KPK mencaritahu motivasi dari yang bersangkutan. Pansel Capim KPK berupaya mencaritahu alasan Jimmy mendaftarkan diri, hanya sebatas mencari kerja atau ada alasan lain.
"Menurut anda, anda termasuk job seeker atau tidak?" tanya Hamdi Muluk, anggota Pansel Capim KPK kepada Jimmy, di Ruang Serba Guna, Gedung III Lantai I, Kementerian Sekretariat Negara, pada Selasa (27/8/2019).
Jimmy menegaskan tujuan mendaftarkan diri di dua lembaga itu untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.
"Tidak. Karena yang saya cari adalah untuk bisa mengabdi dan berkontribusi. Apapun posisi, saya siap mengabdi pada bangsa," jawab dia.
Lalu, Hamdi memberikan gambaran mengenai jabatan sebagai pimpinan KPK. Menurut dia, menjabat sebagai pimpinan KPK tidak seperti apa yang dibayangkan orang.
"Tidak boleh bertemu orang, tidak boleh mengundang orang makan-makan. Masih muda lagi. Apa motivasi anda?" Hamdi kembali melayangkan pertanyaan.
Jimmy menjawab dirinya tidak mencari uang dan jabatan. Selama 20 tahun bekerja, dia menegaskan, sudah mampu mencukupi kehidupan sehari-hari.
"Jadi yang saya cari bukan jabatan bukan uang, karena Alhamdulillah uang dan jabatan sudah. Insya Allah, saya sudah mempunyai dari source selama 20 tahun bekerja termasuk punya usaha sendiri. Insya Allah saya siap mengabdi," tambahnya.