Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri angkat bicara perihal kasus penyerangan terhadap aparat penegak hukum yang semakin sering terjadi.
Terbaru, penyerangan terjadi kepada anggota Polsek Tlogowungu Pati, Aiptu Kosrin.
Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi dan menyasar anggota Korps Bhayangkara di Polsek Wonokromo.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi atas kejadian tersebut.
Baca: PSIM Yogyakarta Ditumbangkan Mitra Kukar di Kandang: Pertahanan Rapuh, Aji Sesalkan Gol Cepat
Baca: Deddy Corbuzier Bandingkan Generasi X dan Generasi Milenial
Baca: Kronologi Pembunuhan Ayah dan Anaknya yang Terbakar di dalam Mobil Terungkap
Baca: Ragam Manfaat Bermain di Luar Ruangan Bagi Si Kecil: Butuh Proteksi dari Gigitan Nyamuk
"Tentunya nanti dievaluasi ya, khususnya menyangkut pengamanan di Polsek ya. Karena memang Polsek kita ketahui jumlah anggotanya terbatas," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Ia mengatakan anggota kepolisian yang melaksanakan tugas pelayanan di tingkat Polsek-Polsek akan dievaluasi.
Meski pelayanan masyarakat adalah tugas utama mereka, namun mereka dituntut juga untuk selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi.
"Ya, pelayan kepada masyarakat yang utama. Tapi peningkatan kewaspadaan itu juga tidak boleh diabaikan, itu penting," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan tugas anggota Polri yang bertugas di Polsek pun tergolong cukup berat.
"Makanya kita mengimbau kepada masyarakat (bahwa) tugas kepolisian khususnya di Polsek ini cukup berat. Ya dengan jumlah yang terbatas. Kemudian juga berbagai kerawanan khususnya pelayanan masyarakat itu bisa dimanfaatkan khususnya kepada orang-orang yang berafiliasi dengan pelaku teror," katanya.