TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Kebutuhan pegawai untuk Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) mencapai 11.000 orang pada tahun 2019 ini.
Namun hingga kini baru sekitar 3.300 karyawan yang direkrut.
Dengan demikian masih diperlukan lebih dari 7.600 orang untuk mengisi kebutuhan itu.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro Imam mengatakan, perekrutan itu untuk memenuhi kebutuhan SDM perusahaan pelat merah tersebut.
"Tahun 2019 yang dibutuhkan seluruh BUMN sekitar 11.000 karyawan. Yang dari perekrutan bersama ini sudah sekitar 3.300-an karyawan," kata Imam saat menghadiri Inaugurasi 1.500 Pegawai Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN 2019 di Halaman Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (23/8/2019) lalu.
Menurut dia, hingga kini tercatat sudah 3.310 lowongan yang sudah terisi melalui Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN oleh 116 perusahaan.
Dengan kebutuhan 11.000 pegawai seperti yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BUMN Tahun 2019, perekrutan masih akan dibuka untuk sekitar 7.690 pegawai.
Sementara itu, Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Herdy Harman menyebutkan, PPB BUMN tahun ini diikuti hampir 1 juta peserta, tepatnya 995.595 orang pada tahap registrasi, kemudian seleksi administrasi menjadi 584.550 orang.
Pada tahap final, hanya 3.310 orang yang lolos dalam perekrutan ini.
Ada pun proporsi pegawai yang diterima terdiri dari 2.937 pegawai reguler, 177 disabilitas dan 196 dari Kawasan Indonesia Timur.
"Proporsi kelulusan terdiri dari 1.467 pegawai perempuan atau 44 persen dan pegawai laki-laki 1.843 orang atau 56 persen," kata Herdy.
Adapun Menteri BUMN Rini Soemarno berharap jumlah pegawai yang direkrut dalam Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN bertambah menjadi 50.000 orang.