Hari kedua gelaran Playfest 2019 masih dimeriahkan banyak kreator konten dan sederet nama besar di industri kreatif. Sesi Talks diisi oleh Najwa Shihab yang merayakan satu dekade program Mata Najwa, Gibran Rakabuming Raka di sesi “Jurus Anti Baper ala Gibran”, Pandji Pragiwaksono yang bicara tentang menerima kegagalan sebagai proses kreatif, dan tak ketinggalan Pinot sekeluarga yang menutup sesi Talks di area Experience Ideas ini lewat sesi kreatif “The Limit is No Limit” dan mendapat tepuk tangan berdiri (standing ovation) dari seluruh pengunjung.
Di area Silent Talk juga diramaikan banyak pelaku industri kreatif, seperti Joko Anwar, Ernanda Putra, Silvia Halim, Dayu Dara, Isha Hening, Anton Wirjono, Ria Sarwono, Dinar Amanda, dan tak ketinggalan Irfan Ramly.
Area Creators on the Ground juga dipadati para kreator konten seperti Reza Nangin, Martin Anugrah, Chika Fawzi, dan Adriano Qalbi. Para pemain Perempuan Tanah Jahanam seperti Tara Basro, Ario Bayu, dan Marissa Anita juga berkumpul di area ini.
Bernyanyi bersama dalam konsep karaoke juga sangat diminati dalam dua hari gelaran Playfest 2019. Area lounge Hello Dangdut tak pernah kekurangan penonton yang ikut sumbang suara dan goyang. Begitu pula ketika Mr. Nostalgila turut mengajak penonton untuk bernostalgia dengan lagu-lagu lawas yang serentak dinyanyikan ratusan pengunjung yang memadati area Creators on the Ground.
Di panggung Playstage hari kedua dimeriahkan oleh Bilal Indrajaya, The Adams, Randy Pandugo, dan ditutup oleh Naif. Menariknya panggung Playstage selama dua hari juga memberi kesempatan untuk TOP 4 ICINC, program pencarian solois berbakat Indonesia untuk unjuk kebolehan. Mereka adalah Moneva, Devinta, Marcello (Cellosux), dan Arta Siregar.
Berikut adalah kilasan kisah yang terjadi sepanjang acara Playfest 2019 di hari kedua:
Playfest 2019: Festival Tanpa Asap Rokok
Di dua hari gelaran Playfest tidak sulit menemukan pasangan muda membawa anak yang masih berusia balita. Tahun ini Playfest menerapkan aturan bebas asap rokok di seluruh area festival. “Aturan ini demi kenyamanan semua pengunjung, khususnya yang tidak merokok dan mereka yang membawa anak,” ujar Dahlia Citra Buana selaku chief of MCN sekaligus co-founder Narasi. Langkah ini mendapat apresiasi dari banyak pengunjung yang bisa menikmati talkshow dan konser musik bebas asap rokok.
Mengelola Sampah Festival Secara Bertanggung Jawab
Festival dan event besar biasanya menyisakan persoalan baru, yaitu sampah yang menumpuk. Tahun ini Playfest 2019 bekerjasama dengan Waste4Change berupaya menerapkan festival yang ramah lingkungan. Sebanyak 22 titik di sepanjang venue siap menampung sampah dari kertas, plastik, organik, dan anorganik selama dua hari gelaran Playfest 2019.
Nantinya sampah-sampah ini tidak akan dibuang di tempat pembuangan akhir. Sampah organik akan diolah dengan teknik Black Soldier Fly, sedangkan untuk residu atau sampah yang tidak dapat didaur ulang akan disalurkan kepada mitra pengelola sampah residu untuk dijadikan bahan bakar.
Berbagi Perjalanan Satu Dekade Mata Najwa
Tahun ini program Mata Najwa menginjak usia 10 tahun sejak mengudara pertama kali lewat episode berjudul “ Dunia dalam Kotak Ajaib”. Dalam sesinya, Najwa Shihab, pemandu Mata Najwa sekaligus co-founder Narasi, mengajak pengunjung untuk mengenang awal perjalanan program ini. “Saya ingat penonton Mata Najwa di awal-awal itu bapak-bapak pensiunan. Sekarang mampir ke minimarket, penjaganya menyapa saya dan bahas Mata Najwa. Anak-anak SMA dan SMP sekarang sudah nonton Mata Najwa. Politik jadi pembicaraan sehari-hari dalam 10 tahun terakhir. Tapi apakah itu berarti kualitas politik kita juga meningkat?” tanya Najwa.
Playfest juga merupakan bagian dari perjalanan ini. Roh Playfest merupakan roh yang sama yang diterapkan di Mata Najwa. “Mengajak anak-anak muda untuk bikin serdadu sendiri. Kita meng-upgrade diri, belajar dengan cara bersenang-senang, tidak hanya jadi penikmat konten tapi juga pembuat konten. Tidak apa-apa sekali-sekali kontennya receh tapi harus tetap menarik. Kita sama-sama punya kegelisahan dan mimpi tentang negeri ini. Insya Allah mimpi itu bisa digerakkan lewat usaha dan tangan-tangan kita semua. Terima kasih telah menjadi bagian dari 10 tahun Mata Najwa.”