Standing Ovation untuk Keluarga Pinot
Kehadiran Pinot W. Ichwandardi sekeluarga memang telah dinanti-nanti. Keluarga Pinot dan Dita merupakan bukti nyata bahwa nilai-nilai kreativitas dapat ditanamkan sampai lintas generasi. Inovasi-inovasi yang tiada habisnya dari keluarga kecil Pinot ini merupakan warisan dari mendiang ayahnya, seorang kartunis legendaris bernama Dwi Koendoro. Sang ayah mengatakan bahwa dalam proses berkreasi, kita harus menyiasati keadaan, menemukan celah dalam keterbatasan yang ada. Petuah tersebut akhirnya menjadi fondasi yang kuat bagi keluarga kecil tersebut.
Pinot bersama Dita ditemani ketiga anak mereka, Arwen, Leia, dan Neo tak hanya berhasil menginspirasi tapi juga menyentuh hati pengunjung. Keberadaan keluarga kreatif yang kini tinggal di New York menjadi sesi pamungkas yang manis di area Talks. Dari sesi sharing mereka, pengunjung menjadi paham bahwa semua karya inovatif ciptaan Pinot merupakan hasil kecintaannya kepada keluarganya. Sesi tribut untuk mendiang sang Ayah ini ditutup dengan standing ovation dari seluruh pengunjung.
Jurus Anti Baper ala Gibran
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo ini sedang disorot setelah usaha yang dirintisnya mendapat suntikan dana Rp 71 miliar. Berbagai tuduhan mengarah padanya. “Dituduh dapat dari APBN, dituduh pencucian uang segala. Kalau menuduh dapat dari APBN silahkan dicek saja. Saya berterima kasih karena ditanya soal ini di Playfest karena sekalian bisa klarifikasi. Dana itu saya dapatkan dari Venture Capital (VC), melalui pitching ke investor,” jelas Gibran kepada Tompi yang menjadi moderator. Setelah sukses membangun katering bernama Chilli Pari hingga martabak Markobar, kini ia membuka bisnis minuman tradisional, Goola.
Di sesi ini Gibran juga membagi tips membangun bisinis. Gibran mulai membangun kerajaan bisnisnya sejak usia 23 tahun. “Saya merasa itu saja sudah sangat terlambat. Makanya saya bilang ke Kaesang (adiknya) supaya mulai lebih awal. Kaesang mulai bisnis sejak kuliah. Lalu waktu itu belum ada yang namanya VC jadi mau enggak mau harus pinjam ke bank. Startup sekarang diuntungkan dengan semakin banyaknya VC. Rajin-rajin pitching. Dulu juga belum ada media sosial, usaha harus diiklankan di billboard atau televisi, itu biayanya besar sekali. Anak-anak sekarang sangat diuntungkan dengan media sosial karena bisa promosi dan marketing di akun media sosial sendiri. Manfaatkan itu,” jelas Gibran.
Berkenalan dengan Meta, Program E-Sports Terbaru dari Narasi
Perkembangan industri e-sports di tanah air begitu agresif dan berkembang pesat. Narasi pun akan menghadirkan konten e-sports melalui kanal baru bernama META. META tidak hanya akan menjadi media yang mengulas highlight, turnamen e-sports, dan momen-momen terbaik di e-sports. META juga akan menyajikan konten kreatif yang dipadukan dengan jurnalisme. Dengan begitu, fakta serta cerita yang didapat mendalam.
Di Playfest 2019, Narasi menghadirkan pengalaman interaktif dengan digital sensor di booth META melalui tiga aktivasi. Pengalaman ini diberi nama “Journey to the META”. E-sports juga mendapat tempat khusus dengan menghadirkan sesi Talks bertajuk “Towards the New Age of E-Sports” dengan pembicara seperti Yohannes P. Siagian, Kepala Sekolah SMA 1 PSKD dan Vice President EVOS E-sports serta Yabes Elia. Tunggu launching platform e-sports Narasi, bulan Oktober 2019 di meta.narasi.tv!(*)