News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleksi Pimpinan KPK

BW Sebut Pansel KPK Tak Paham Seluk Beluk Korupsi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bambang Widjojanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto mengaku prihatin dengan proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK yang dilakukan oleh panitia seleksi (pansel) pimpinan Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Garnasih.

Ia yang ditemui Rabu malam ini (28/8/2019) mengungkapkan, anggota pansel tak paham benar menyoal kasus korupsi.

"Saya melihat salah satu dan dua tim seleksi pansel itu paham semuanya tetapi tidak dengan korupsi, padahal dia Pansel korupsi. Dia bisa menjawab semua kegundahan publik, tetapi dia tidak menjawab seluk beluk korupsi. dan Dia menjadi salah satu atau dua pansel," ujar dia saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca: Tajir Mendadak! Ahsan/Hendra Terima Bonus Ratusan Juta Usai Kejuaraan Dunia

Baca: Prada DP Menangis Minta Hukumannya Diringankan

Baca: Massa Sempat Rusuh di Jayapura, Mobil Dinas Dandim Alami Kerusakan

Bahkan, mantan pengacara kubu Prabowo-Sandi dalam pilpres lalu ini menduga, ada konflik kepentingan dalam proses seleksi itu.

"Kalau itu benar, konflik kepentingan itu akar korupsi. Jadi kalau tadi isunya kompetensi sekarang kalau benar sinyal kepentingan itu ada dan akar korupsi, itu lebih berbahaya lagi. dan ini sangat mengerikan sekali bagi KPK," ujarnya.

Lebih jauh, BW mengungkapkan, masalah kompetensi dan dugaan konflik kepentingan dalam tubuh Pansel akan menyeret nama baik KPK dihadapan publik.

Ia pun mempertanyakan, integritas Pansel Capim KPK periode 2019-2023 itu.

"Jadi bagaimana mungkin pimpinan lembaga pemberantasan korupsi dipilih oleh sebagian anggota yang punya potensi konflik kepentingan di mana konflik kepentingan itu adalah akar korupsi,"

"Kalau pansel seperti ini, maka harapan publik untuk dapat pimpinan KPK yang terbaik menjadi musnah dan sirna," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini