Inilah spesifikasi Senjata Api Jenis SS1 V2 yang dirampas massa saat aksi kontak senjata di Deiyai Papua
TRIBUNNEWS.COM - Aksi unjuk rasa ribuan massa terjadi di Wagethe, Ibukota Deiyai, tepatnya di halaman Kantor Bupati Deiyai Papua, pada Rabu (28/8/2019).
Dalam aksi tersebut Kapendam XVII Cendrawasih, Letkol Eko Daryanto mengatakan, seorang anggota TNI gugur akibat terkena panah, selain itu 10 pucuk senjata api jenis SS1 V2 lenyap dirampas massa.
"Ada yang rampas senjata api milik anggota di lapangan, 10 pucuk hilang," ujar Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Eko Daryanto.
Baca: Perjuangan Sinisa Mihajlovic Melawan Leukimia Belum Usai, Siap Dampingi Bologna di Laga Selanjutnya
Baca: Inilah Perbandingan Antrean Haji Negara-negara di ASEAN: Malaysia 120 Tahun, Singapura 34 Tahun
Baca: 5 Fakta Menarik Angga Candra, YouTuber Prank False, Berawal dari Penjual Es dan Pengamen
Baca: Penjelasan Tri Susanti terkait Kedatangannya ke Asrama Papua Sebelun Insiden Bendera Merah Putih
Perampasan senjata terjadi saat massa menyerang aparat keamanan.
"Aparat terdesak dan massa merampas senjatanya," tambah Eko.
Senjata api SS1 V2 yang dirampas massa merupakan senapan serbu pengembangan dari SSI-V1 yang diadopsi dari FN FNC.
FN FNC sendiri merupakan senapan serbu buatan Fabriue Nationale Belgia pada pertengahan 1970.
FNC paling simple dari segi teknis dan administrasi, sehingga senapan serbu inilah yg dipilih dan menjadi cikal bakal senapan serbu SS1.
Baca: Kontak Senjata di Papua, Polisi Duga Penyerangan Libatkan KKB dan Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
Dikutip dari situs Pindad, senjata api SS1-V2 memiliki berat kosong 3,39 kg dan berat isi 4,29 kg, serta memiliki panjang laras 363 mm.
Senjata tersebut lebih ringan dari SS1-V1, versi sebelumnya yang memiliki berat kosong 4,02 kg dan berat isi 4,38 kg serta panjang laras 449 mm.
Umumnya senjata laras panjang yang digunakan para anggota Satreskrim adalah senapan serbu SS1-V2 buatan PT Pindad yang larasnya dibuat lebih pendek.
Amunisi SS1-V2 menggunakan kaliber 5.56 x 45 mm sesuai dengan standar NATO.
Senapan serbu ini menjadi andalan raider Kostrad dan memiliki jarak tembak efektif hingga 300 meter.