News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Elite PKS Desak Jokowi Bentuk Satgas Khusus Krisis Papua, JK Jadi Ketuanya

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mardani Ali Sera

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mendesak Presiden Jokowi segera membentuk satuan tugas (Satgas) khusus untuk menangani krisis politik di Papua yang berujung rusuh di sejumlah kota.

“Saya mendesak Pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang dipimpin langsung oleh Bapak Wakil Presiden,” ujar Mardani, kepada Tribunnews.com, Jumat (30/8/2019).

Karena menurut Ketua DPP PKS ini, satgas harus segera melakukan pendekatan kemanusiaan dalam upaya diplomasi mencari titik temu penyelesain krisis.

“Menurut saya, krisis di Papua yang terjadi sekarang adalah titik kulminasi (puncak) dari masalah sosial, ekonomi dan krisis kepecayaan diri yang dirasakan warga papua selama ini,” ujarnya.

Baca: Tak Kuat Menahan Malu Usai Bunuh dan Bakar Suami, Aulia Mengaku Ingin Bunuh Diri

Selama ini pendekatan pemerintah menangani krisis di Papua masih lebih menggunakan pendekatan keamanan ketimbang menggunakan pendekatan kemanusiaan, cinta dan kasih sayang.

Karena itu menurutnya, perlu upaya pendekatan kemanusiaan, cinta dan kasih sayang.

Baca: Keluarga Almarhum Edi Chandra Saling Bertangisan Saat Penyerahan Jenazah

Ia mengatakan papua adalah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Penanganan krisis di Papua dan Papua Barat harus melalui pendekatan kemanusiaan, cinta dan kasih sayang karena Papua adalah merah putih,” tegasnya.

Ia berharap juga Satgas Krisis Papua bisa melakukan dialog langsung kepada aktor-aktor yang menyulut krisis ini melalui pendekatan humanistik.

“Pak JK punya pengalaman menyelesaikan masalah konflik di Aceh dan Ambon. Saya yakin berdasarkan pengalaman beliau itu, bisa memimpin Satgas menyelesaikan masalah di Papua sesegera mungkin,” ujar Mardani.

Pembakaran sejumlah fasilitas umum di Kota Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019) (Banjir Ambarita/Tribunnews.com)

Selain itu, mardani mengatakan perlunya solusi pemekaran daerah sebagi upaya mendasar pemerataan pembangunan masalah ekonomi-sosial di Papua.

“Saya mengusulkan pemekaran Propinsi Papua menjadi 7 Propinsi bagian dengan memberikan pelayanan sepenuh hati kepada Papua agar terus bangkit” kata Mardani.

Empat 4 Pesan Jokowi

Terkait krisis politik dan rusuh di Papua, Presiden Jokowi memberikan instruksi.

Berikut sejumlah instruksi atau arahan Jokowi terkait dengan kerusuhan di Papua:

1. Tindak Pegas Pelaku Anarkisme Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (29/8/2019), Jokowi meminta kepada aparat keamanan untuk segera turun tangan dan menindak tegas pelaku anarkisme dan juga pelaku rasialis ke Mahasiswa Papua. 

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi berkeliling kompleks Candi Borobudur menggunakan sepeda, Jumat (30/9/2019) pagi. Tribun Jogja/Rendika Ferri K (Tribun Jogja/Rendika Ferri Kurniawan)

"Tadi malam saya perintahkan ke Menkolpulhukam bersama Kapolri, Kepala BIN, dan Panglima TNI, untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang melanggar hukum dan pelaku tindakan anarkis serta rasialis," kata Jokowi di Purworejo, sebagaimana disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/8/2019) malam.

Walaupun sedang melakukan kunjungan kerja ke Purworejo, Jawa Tengah, Jokowi mengatakan dirinya akan terus memantau serta mengikuti situsi di Papua, khususnya Jayapura.

"Dan saya juga minta masyarakat tenang tidak meakukan tindakan-tindakan yang anarkis," kata dia.

2. Masyarakat Papua Diminta Tenang Mantan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa semua akan rugi bila terdapat fasilitas umum, fasilitas publik, dan fasilitas masyarakat dirusak begitu saja.

Jokowi juga telah menegaskan bahwa pemerintah akan memajukan Papua, baik dari segi infrastruktur ataupun sumber daya manusia.

Pasca-kerusuhan di Kota Jayapura, Kamis (29/8/2019), sebagian wilayah gelap gulita, PLN beri penjelasan. (KOMPAS/JOHN ROY PURBA)

"Agar kita semuanya utamanya khususnya mama-mama, pace, mace, anak-anak Papua bisa lebih maju dan lebih sejahtera," kata dia.

Dilansir pemberitaan Kompas.com (29/8/2019), tak hanya meminta para aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku anarkistis dan rasialis, Jokowi juga meminta masyarakat Papua untuk tetap tenang.

"Jadi saya terus mengikuti dan juga saya sudah mendapat laporan situasi terkini di Papua pada khususnya di Jayapura dan saya juga minta masyarakat tenang tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis," kata Jokowi di Purworejo, sebagaimana disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/8/2019).

Perekonomian Kota Jayapura Kamis (29/8/2919) terlihat lumpuh dan lengang saat ribuan massa warga Papua menggelar aksi demo menyikapi dugaan tindakan rasis yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, di Kota Jayapura. (TRIBUN TIMUR)

3. Lakukan Pertemuan dengan Tokoh Papua Selain kedua hal di atas, Presiden Joko Widodo mengaku sudah berusaha untuk mengatur waktu agar bisa bertemu langsung dengan para tokoh masyarakat dan adat di Papua.

"Kita sudah berusaha tapi waktunya saja. Sebetulnya minggu ini kami rencanakan tapi belum memungkinkan," kata Jokowi di Purworejo, sebagaimana disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/8/2019) malam.

Ia pun memastikan pertemuan dengan para tokoh itu akan terjadi dalam waktu dekat.

"Akan kami lakukan dalam waktu yang secepatnya, baik tokoh muda, tokoh masyarakat dan tokoh agama," kata Jokodi.

4. Evaluasi Penanganan Papua Masih dari sumber yang sama, Presiden Joko Widodo mengaku akan mengevaluasi pendekatan yang sudah dilakukan pemerintah selama hampir dua pekan terakhir.

Pasalnya aksi protes dari masyarakat di Papua dan Papua Barat belum juga mereda.

"Semuanya akan kami evaluasi," kata Jokowi di Purworejo.

Jokowi mengatakan akan terus mengikuti dan memantau situasi terkini di Papua, khususnya di Jayapura. Oleh karena itu, Jokowi meminta masyakarat tenang dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini